Bagikan:

JAKARTA - Floki Inu, proyek kripto yang populer dengan token FLOKI, mengumumkan penundaan peluncuran game metaverse Valhalla hingga kuartal pertama 2025. Keputusan ini diambil setelah mendapatkan rekomendasi dari dua perusahaan keamanan blockchain terkemuka, Hacken dan OpenZeppelin. Penundaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa game yang telah dinanti-nanti ini aman bagi pengguna dan dapat berfungsi dengan optimal.

Melalui akun Twitter resminya, Floki Inu menjelaskan bahwa proyek Valhalla adalah salah satu inisiatif besar mereka dalam dunia metaverse dan telah dikembangkan selama hampir tiga tahun. Game ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem play-to-earn yang sukses di dunia blockchain. Floki Inu berkomitmen untuk memberikan pengalaman terbaik bagi penggunanya, dan penundaan ini adalah langkah untuk meningkatkan kualitas dan keselamatan.

Valhalla akan didukung oleh dana hampir 60 juta dolar AS (Rp948 miliar) yang bertujuan menciptakan ekonomi dalam game yang kuat dan berkelanjutan. Namun, berdasarkan saran dari para auditor, Floki Inu memutuskan untuk melakukan perbaikan pada kontrak-kontrak dalam game tersebut. Proses pengujian dan implementasi tambahan diperlukan untuk memastikan bahwa platform ini dapat beroperasi dengan aman dan efisien saat diluncurkan nanti.

Di tengah penundaan ini, FLOKI, token utama dari Floki Inu, telah semakin terlihat di pasar kripto. Platform seperti Coinbase baru-baru ini mencantumkan token ini, yang dapat meningkatkan permintaan dari komunitas. Meskipun demikian, harga FLOKI mengalami penurunan, dengan koreksi 9,93% dalam 24 jam terakhir dan penurunan 13,28% dalam tujuh hari terakhir. Saat ini, FLOKI diperdagangkan sekitar $0.000216 (Rp3,41).

Floki Inu berharap penundaan ini akan memberi mereka waktu lebih untuk memastikan bahwa Valhalla dapat memenuhi harapan pengguna dan menciptakan dampak positif di dunia metaverse.