Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui desk judi online yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) semakin gencar memberantas judi online. 

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengungkapkan bahwa sejak rapat pertama desk judi online pada 4 November hingga 19 November, mereka telah memblokir 104.819 situs judi online. 

“Kalau kita hitung dari tanggal 20 Oktober atau pemerintahan baru, itu angkanya sudah di 380.000 (situs judol yang ditutup) sekian,” kata Meutya pada Konferensi Pers Pencapaian Kinerja Desk Pemberantasan Perjudian Daring dan Desk Keamanan Siber dan Pelindungan Data, Kamis, 21 November di kantor Komdigi, Jakarta. 

Menkomdigi juga mengatakan telah memblokir aliran dana yang digunakan untuk transaksi judi online, baik itu melalui rekening bank atau e-wallet. 

Meutya mengatakan, sejak 4 November, desk judi online telah mengajukan 651 permohonan pemblokiran rekening bank kepada Bank Indonesia (BI) dan juga Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

“Jadi kalau situs seperti tangannya, rekening ini seperti nadinya. Jadi ini juga yang sedang kita galakkan dan kita akan bekerjasama dengan OJK dan juga perbankan dalam hal ini Bank Indonesia,” ujar Menkomdigi. 

Selain itu, Menkomdigi juga menegaskan bahwa e-wallet seperti Dana, GoPay, OVO, dan LinkAja juga menjadi perhatian khusus desk judi online. 

Meutya mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan platform-platform tersebut untuk memastikan bahwa layanan mereka tidak digunakan untuk kegiatan judi online.

“Teman-teman di Dana, GoPay, OVO, link aja, ini kami sudah komunikasi juga untuk kemudian terus menurunkan di e-wallet mereka masing-masing,” pungkasnya.