JAKARTA - Dalam Forum perdana AI for Science yang diselenggarakan oleh Google DeepMind dan Royal Society, Google.org mengumumkan pendanaan sebesar 20 juta dolar AS (Rp316,2 miliar) untuk organisasi akademik di seluruh dunia.
Pendanaan ini dimaksudkan untuk mempercepat penelitian menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) di bidang-bidang seperti penyakit langka dan terabaikan, biologi eksperimental, ilmu material, serta keberlanjutan.
“Kami akan bekerja sama dengan para pemimpin internal dari tim Google DeepMind, Google Research, dan tim lain yang berfokus pada AI, serta para ahli eksternal,” kata Maggie Johnson, VP and Global Head of Google.org dalam blog Google.
Google.org juga akan menyediakan 2 juta dolar AS (Rp31,6 miliar) dalam bentuk Google Cloud Credits serta dukungan teknis pro bono dari para ahli Google untuk membantu organisasi penerima memanfaatkan teknologi AI secara optimal.
Pendanaan terbaru ini melanjutkan komitmen Google.org yang telah menginvestasikan lebih dari 200 juta dolar AS (Rp3,16 triliun) selama lima tahun terakhir untuk organisasi yang menggunakan AI dalam penelitian ilmiah.
BACA JUGA:
Adapun beberapa proyek lainnya mencakup Materiom dalam pengembangan plastik inovatif, Women's Cancer Institute, dalam meningkatkan deteksi, pengobatan, dan pemahaman tentang kanker perempuan, serta Doctors Without Borders dalam memerangi resistansi antibiotik.
“Berkali-kali, pendanaan, teknologi, dan kolaborasi telah bersatu untuk mendorong penemuan ilmiah. Kami berharap pendanaan baru ini dapat membantu melahirkan lebih banyak pencapaian setingkat Nobel yang akan meningkatkan kehidupan jutaan orang,” lanjut Maggie.