Bagikan:

JAKARTA – Perusahaan teknologi raksasa Alphabet Inc., yang merupakan induk Google, mengumumkan integrasi Gemini, chatbot kecerdasan buatan terbarunya, ke dalam aplikasi peta yang populer, termasuk Google Maps.

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna dengan hasil pencarian yang lebih relevan dan kontekstual, sembari mengimbangi ketertinggalannya di bidang AI dari para pesaing seperti OpenAI yang didukung oleh Microsoft.

Google Maps kini melayani lebih dari 2 miliar pengguna aktif bulanan, menjadikannya salah satu aplikasi peta yang paling banyak digunakan di dunia. CEO Google, Sundar Pichai, dalam laporan pendapatan kuartalannya yang dirilis pada Selasa, 29 Oktober, mengungkapkan bahwa investasi besar Google dalam teknologi AI mulai membuahkan hasil bagi keuntungan perusahaan.

Pada pembaruan kali ini, Google Maps kini mampu menjawab pencarian yang lebih spesifik dan kontekstual. Sebagai contoh, jika pengguna mengetikkan "kegiatan malam hari di Boston" atau "aktivitas musim gugur di Seattle," hasil yang muncul akan lebih spesifik sesuai dengan waktu atau musim yang relevan.

Hasil pencarian baru ini memungkinkan pengguna menemukan tempat-tempat unik seperti bar tersembunyi (speakeasy) atau tempat musik live, dibandingkan hasil generik yang sering kali kurang relevan.

Miriam Daniel, Wakil Presiden Pengalaman Konsumen Google Maps, menjelaskan bahwa Gemini, AI yang kini tertanam di Maps, mampu memahami konteks pencarian seperti waktu dan musim. “Ini bukan sekadar 'apa yang ada di dekat saya?' tetapi lebih kepada 'apa yang bisa saya lakukan malam ini?’,” ungkapnya dalam acara pers pada Rabu, 30 Oktober.

Fitur Interaktif 

Mirip dengan AI Overview di mesin pencari Google, hasil AI di Maps tidak menggantikan daftar lokasi yang sudah ada, tetapi ditampilkan di atas atau di bawah daftar tersebut. Hal ini memberi fleksibilitas pada pengguna untuk mendapatkan saran tanpa menghilangkan informasi standar.

Selain itu, pengguna bisa bertanya langsung kepada Gemini mengenai tempat tertentu, dan AI ini akan menganalisis ulasan-ulasan pengguna yang ada untuk memberikan jawaban yang relevan. Fitur ini dirancang untuk memberi pengguna lebih banyak informasi berdasarkan pengalaman nyata dari pengguna lain.

Google juga menegaskan pentingnya akurasi dalam jawaban AI di Maps. Setelah mendapatkan kritik terkait beberapa hasil AI yang tidak akurat, seperti resep pizza yang menyertakan lem sebagai bahan, Google memastikan bahwa Gemini dalam Maps telah melalui verifikasi ketat. Jawaban dari Gemini di Maps diperiksa silang dengan data dunia nyata yang telah dikumpulkan Google, guna meminimalkan risiko kesalahan atau bias dalam tanggapan AI.

Integrasi AI di Google Earth dan Waze

Selain Google Maps, fitur AI baru juga diluncurkan di aplikasi pemetaan lainnya, seperti Google Earth dan aplikasi navigasi Waze. Di Google Earth, AI membantu pengembang dan perencana kota menganalisis data geografis dengan lebih cepat dan efisien.

Sementara itu, Waze kini memiliki fitur yang memungkinkan pengguna melaporkan insiden lalu lintas hanya dengan perintah suara, membuat pengalaman berkendara lebih aman dan nyaman.

Dengan integrasi ini, Google menunjukkan keseriusannya dalam memanfaatkan AI guna memperbaiki layanan peta dan meningkatkan kepuasan pengguna di berbagai aplikasi yang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat