Bagikan:

JAKARTA – NASA mengungkapkan prototipe skala penuh untuk teleskop terbarunya. Prototipe yang diberi nama Teleskop Unit Pengembangan Rekayasa ini dibuat untuk mendeteksi gelombang gravitasi di antariksa.

Ryan DeRosa, Peneliti di Goddard Space Center, mengatakan bahwa NASA akan memproduksi enam teleskop dari prototipe tersebut. Melalui kemitraan dengan Badan Antariksa Eropa (ESA), seluruh teleskop ini akan diluncurkan untuk misi Laser Interferometer Space Antenna (LISA). 

"NASA memasok keenamnya untuk misi LISA (pada tahun 2030-an)," kata DeRosa, dikutip dari blog resmi NASA. "Prototipe tersebut akan memandu kami saat kami berupaya membangun perangkat keras penerbangan." 

Teleskop Unit Pengembangan Rekayasa akan mendeteksi gelombang gravitasi menggunakan laser agar dapat mengukur jarak dengan tepat, baik dalam ukuran pikometer atau sepersejuta meter, dari tiga wahana yang tersebar dalam konfigurasi berukuran besar.

Prototipe dari teleskop ini diproduksi dan dirakit oleh perusahaan yang dipilih NASA, yaitu L3Harris Technologies yang berpusat di Rochester, New York. Perangkatnya sudah lama dikembangkan hingga akhirnya diantar ke fasilitas Goddard pada Mei lalu. 

Prototipe ini dibuat menggunakan kaca keramik berwarna kuning yang disebut Zerodur. Material ini sering digunakan sebagai cermin teleskop atau perangkat lain yang membutuhkan presisi tinggi karena bentuknya yang sedikit berubah pada suhu yang luas. 

Cermin utama prototipe Teleskop Unit Pengembangan Rekayasa dilapisi emas agar bisa memantulkan laser inframerah dengan baik. Bahan ini juga digunakan untuk mengurangi hilangnya panas dari permukaan akibat paparan di ruang yang sangat dingin.