JAKARTA - Aplikasi pembelajaran matematika, Smartick Indonesia akan segera diluncurkan pada akhir November 2024.
Dengan fitur pembelajaran yang personal dan menyenangkan, aplikasi ini dirancang untuk membantu anak-anak menguasai matematika dengan cara yang lebih menarik.
CEO Smartick Indonesia Galih Sulistyaningra menyampaikan peluncuran ini diharapkan dapat menjawab tantangan pendidikan di Indonesia, memberikan alternatif belajar yang efektif, serta mendukung perkembangan akademis anak-anak di seluruh nusantara.
Menurut Galih berangkat dari adanya keresahan mengenai tantangan pendidikan yang dihadapi anak-anak Indonesia, Smartick Indonesia hadir dengan visi untuk
membantu anak-anak mengembangkan kemampuan berpikir analitis dan kritis, sekaligus membangun fondasi kuat untuk masa depan anak melalui kemampuan matematika.
"Kami rencana peluncuran di kuartal akhir 2024, sekitar bulan November, kami akan launching Smatrick Indonesia, dimana akan bisa di download dan bisa diakses di Website, Play Store dan App Store," jelasnya.
Menurut Galih Teknologi Smartick sendiri dirancang di Spanyol dan telah digunakan di lebih dari 190 negara di dunia seperti di Amerika Latin, Meksiko, Portugal, Inggris dan negara lainnya, dimana sudah terbukti bisa membangun
kemampuan matematika anak.
Adapun, Smartick juga telah disarankan oleh profesor dari Massachusetts Institute of Technology, Oakland University, dan Johns Hopkins University.
Sebab itu, Galih berharap, aplikasi Smartick Indonesia dapat mencapai 300 pengguna intens di akhir 2024.
Galih menjelaskan, matematika sering dianggap sebagai mata pelajaran yang menakutkan, dipandang sebagai kompetisi yang hanya dapat dimenangkan oleh anak pintar.
Lantaran cara belajar seragam yang selama ini diterapkan juga bisa menimbulkan tekanan dan menurunkan motivasi akibat merasa tertinggal, padahal setiap anak memiliki kemampuan dan kecepatan belajar yang
berbeda.
Sebab itu, Galih menyampaikan Smartick Indonesia hadir untuk mengoptimalkan cara anak-anak Indonesia belajar matematika dengan menyediakan pengalaman belajar yang adaptif dan terpersonalisasi, menyesuaikan kemampuan dan ritme belajar setiap anak.
"Kami percaya setiap anak berhak mendapatkan akses untuk belajar matematika yang mendukung mereka untuk berkembang sesuai dengan kecepatan mereka sendiri," kata
Galih.
Galih menjelaskan, Smartick Indonesia membawa teknologi yang telah terbukti dan menyesuaikannya untuk anak-anak Indonesia agar bisa belajar lebih nyaman dan kontekstual.
Dengan tujuan untuk membiasakan anak belajar matematika melalui 15 menit latihan setiap hari dan ingin anak-anak melihat matematika sebagai petualangan, bukan beban.
"Saya percaya bahwa matematika adalah alat untuk membangun karakter dan keterampilan berpikir kritis. Ini adalah langkah awal menuju generasi yang lebih baik," tuturnya.
BACA JUGA:
Senada, Co-Founder dan Co-CEO Smartick Indonesia Barry Cavin menyampaikan bahwa pembelajaran yang efektif memerlukan pendekatan holistik.
"Matematika bukan hanya tentang angka; itu adalah bagian dari kehidupan sehari-hari," katanya.
Adapun, dengan dukungan orang tua, pendidik, dan komunitas, Smartick Indonesia berharap dapat menciptakan perubahan yang signifikan dalam pendidikan matematika di Indonesia. Bersama-sama, mereka berkomitmen untuk membangun generasi pemikir kritis yang akan membawa dampak positif bagi masyarakat.