Bagikan:

BANDUNG - Pada akhir Juli lalu. Asosiasi Penyelenggara Jasa Telekomunikasi (APJATEL) menggelar kegiatan Simulasi dan Rancangan Konsep Desain Tiang Bersama APJATEL, untuk merapikan kabel fiber yang carut marut di jalanan.

Sebagai langkah tindak lanjut dari konsep tiang bersama itu, Ketua Umum APJATEL Jerry Mangasas Swandy mengatakan bahwa mereka akan merilis konsep tersebut secara nasional paling lambat pada Q2 tahun depan.

“Jadi polanya adalah kalau kabel udara ke kabel tanam itu mungkin di inner city, kota-kota besar. Karena agak sulit kalau kita pakai tiang karena mungkin bicara estetika dan seterusnya,” jelas Jerry usai Upacara Peringatan Hari Bhakti Postel ke-79 di Kantor Pusat PT Pos Indonesia di Bandung pada Jumat, 27 September. 

Sedangkan untuk konsep tiang bersama, nantinya kemungkinan besar akan disiapkan di daerah-daerah penyangga di kota-kota satelit seperti Bandung Barat, sehingga tidak mengganggu utilisasi.

Lebih lanjut, karena membutuhkan biaya yang besar dan butuh kesamaan pandangan antara pemerintah pusat dan daerah, Jerry tidak menargetkan kapan tepatnya pekerjaan tersebut akan selesai.

Namun demikian, dia mengatakan respon pemerintah daerah (Pemda) tentang konsep Tiang Bersama APJATEL sangat positif. Terlebih lagi, sudah banyak orang yang menjadi korban kabel yang semerawut di jalan.

“Sangat dinantikan (konsep tiang bersama oleh Pemda). Ada beberapa komunikasi yang masuk ke saya langsung. Tadi pagi saya dapat WA juga dari Kadis PU Batam,” ujarnya lebih lanjut.

Dengan konsep ini, APJATEL akan menyediakan beberapa tipe, seperti tipe A, B, dan C, yang dalam implementasinya nanti akan disesuaikan dengan kondisi di daerah dengan mempertimbangkan space yang tersedia kondisi di lapangan, biaya yang diperlukan, serta sisi fungsionalnya akan seperti apa. 

“Jadi tipe A itu dia ada satu angle yang bentuk kayak jemuran. Tipe B ada yang dua angle, atau dua layer. Bahkan ada yang bentuk spiral. Mungkin bisa dilihat. Ada macam-macam metode lah,” tegasnya.