JAKARTA – Google dilaporkan sedang mempersiapkan fitur baru yang akan membuat ponsel Android lebih aman dari pencurian data, bahkan jika pencuri mengetahui PIN atau pola layar kunci. Fitur yang disebut Identity Check ini akan memaksa pengguna untuk menggunakan biometrik (seperti sidik jari atau pemindai wajah) untuk membuka aplikasi tertentu ketika ponsel berada di luar lokasi yang dipercaya. Langkah ini terinspirasi dari Stolen Device Protection milik Apple.
Sistem keamanan utama pada ponsel pintar adalah layar kunci, yang biasanya dilindungi dengan PIN, pola, atau kata sandi. Namun, skenario pencuri yang mengintip saat pengguna memasukkan PIN dan kemudian mengambil ponsel menjadi ancaman serius.
Dalam kasus tersebut, banyak aplikasi yang tetap dapat diakses karena sistem biometrik Android saat ini sering memberikan opsi fallback berupa PIN atau pola, yang berarti data pribadi seperti pesan, foto, dan aplikasi perbankan dapat dengan mudah diakses pencuri.
Cara Kerja Fitur Identity Check
Dilansir dari laporan Mishaal Rahman, fitur ini ditemukan dalam pembaruan Android 15 QPR1 Beta 2, yang menunjukkan bahwa Google sedang bekerja untuk mengatasi kelemahan tersebut. Rahman menemukan bahwa aplikasi Pengaturan di Android 15 QPR1 memiliki string baru bernama mandatory_biometrics_prompt_description yang menyatakan "Identity Check is on." Fitur ini menghapus opsi fallback seperti PIN atau pola ketika ponsel berada di luar lokasi yang telah dipercaya oleh sistem.
Fitur Identity Check akan diaktifkan ketika ponsel berada di luar trusted locations atau lokasi terpercaya, seperti rumah pengguna. Saat di luar lokasi ini, ponsel akan memaksa penggunaan biometrik tanpa memberikan opsi fallback berupa PIN, pola, atau kata sandi.
Ini mirip dengan sistem yang digunakan Apple pada iPhone mereka, di mana fitur Stolen Device Protection mengharuskan autentikasi biometrik untuk mengakses kata sandi atau kartu kredit saat perangkat berada di luar lokasi yang dikenal.
Frequent contributor Android Authority, AssembleDebug, mengungkapkan melalui tangkapan layar di platform X (sebelumnya Twitter) bahwa fitur ini juga akan diintegrasikan dengan Google Play Services untuk melacak ponsel saat berada di luar lokasi terpercaya dan memicu mandatory biometrics.
Dengan hadirnya fitur Identity Check, Google berharap dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi pengguna Android, terutama dari ancaman pencurian data. Fitur ini akan mengamankan data pribadi pengguna dari pencurian, meskipun pencuri mengetahui cara membuka kunci ponsel.
Meski belum ada jadwal peluncuran resmi, fitur ini diperkirakan akan mulai diperkenalkan dalam pembaruan Android 15 QPR1 atau yang lebih tinggi, mengingat fitur ini melibatkan perubahan inti dalam cara sistem menangani prompt biometrik.
Dengan semakin berkembangnya ancaman keamanan digital, fitur Identity Check diharapkan dapat menjadi langkah signifikan dalam melindungi data pengguna Android, menjadikan ponsel lebih aman dari pencurian data yang kian canggih.