Bagikan:

JAKARTA – Artemis II akan menjadi pembuka untuk misi Artemis III yang akan mendaratkan astronot di Bulan. Meski penerbangan kedua ini tidak mencapai bulan, keempat kru tetap harus berlatih di area yang mirip bulan.

Islandia terpilih menjadi area tersebut karena memiliki batuan yang mirip dengan permukaan bulan, yaitu basal dan breksi. Basal merupakan batuan gelap yang terbentuk dari gunung berapi, sedangkan breksi merupakan pecahan batuan bersudut yang dapat membuat batuan baru.

Sejak misi Apollo, Islandia sudah terpilih sebagai salah satu tempat untuk melatih para astronot yang akan terbang. Pulau Nordik ini terpilih lagi sebagai tempat pelatihan astronot Artemis. Seluruh kru yang terpilih, baik kru asli maupun cadangan, sudah tiba di Islandia.

Cindy Evans, Kepala Pelatihan Geologi Artemis di Johnson Space Center NASA, mengatakan bahwa pemilihan Islandia didasari oleh testimoni kru Apollo yang sudah mencapai bulan. Mereka mengatakan Islandia adalah lokasi pelatihan paling mirip dengan Bulan.

“Islandia memiliki proses planet yang mirip bulan, dalam hal ini, vulkanisme. Islandia memiliki bentang alam yang tampak seperti Bulan. Dan Islandia memiliki skala fitur yang akan diamati dan dijelajahi oleh para astronot di Bulan," kata Cindy.

Selama berada di Islandia, kru Artemis II tidak hanya menjelajahi geologi pulau tersebut, tetapi juga melatih keterampilan navigasi dan ekspedisi di Bulan. Mereka menguji berbagai peralatan dan belajar menggunakan palu, sekop, hingga pahat untuk mengumpulkan sampel batuan.

Ahli Geologi Eksplorasi dan Kepala Perangkat Keras Tim Sains Artemis Trevor Graff mengatakan bahwa peralatan yang digunakan untuk berlatih tidak banyak berubah sejak misi Apollo. Sebagian besar alatnya masih sama karena astronot hanya perlu belajar mengambil sampel.

“Secara tradisional, seorang ahli geologi hanya membawa seperangkat alat standar seperti palu batu dan sekop untuk mengambil sampel dari dunia di sekitar mereka, baik di permukaan maupun di bawah permukaan," kata Graff.