Bagikan:

JAKARTA - Pada dini hari tanggal 24 Juni, kebakaran hebat melanda sebuah pusat penambangan kripto di distrik Samcheon, Jeonju, Provinsi Jeolla Selatan. Petugas pemadam kebakaran mengonfirmasi bahwa sekitar 110 mesin penambang kripto hancur akibat kebakaran ini.

Menurut informasi CryptoNews, kebakaran terjadi pada pukul 12:36 pagi dan berhasil dipadamkan dalam waktu sekitar 50 menit. Petugas darurat segera dikerahkan ke lokasi setelah menerima laporan mengenai kebakaran di gedung yang diketahui dipenuhi dengan mesin penambangan kripto.

Menurut MBC News dan JTBC, hanya 30 dari 110 mesin yang beroperasi saat kebakaran terjadi. Sebagian gedung, seluas sekitar 33 meter persegi, hancur akibat kobaran api. Departemen pemadam kebakaran setempat memperkirakan kerugian materi akibat kebakaran ini mencapai lebih dari 9 juta won (sekitar Rp 106 juta).

BACA JUGA:


Pihak kepolisian dan petugas pemadam kebakaran masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran. Mereka sedang mewawancarai saksi di sekitar lokasi kejadian untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Meskipun demikian, petugas pemadam kebakaran mengklaim bahwa kemungkinan besar kebakaran ini bukan disebabkan oleh tindakan pembakaran sengaja. Hingga kini, belum ada informasi mengenai jenis koin yang ditambang oleh mesin-mesin tersebut.

Suhu musim panas di Jeonju minggu ini berkisar antara 25°C hingga 27°C. Kondisi cuaca yang panas ini mungkin turut berkontribusi terhadap risiko kebakaran di fasilitas penambangan kripto.

Penambangan kripto skala besar jarang ditemukan di Korea Selatan, meskipun popularitas kripto cukup tinggi di negara ini. Salah satu alasan utamanya adalah biaya energi yang tinggi. Harga gas industri telah meningkat tajam dalam dekade ini, dan harga gas rumah tangga juga melonjak hampir 25% dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah Korea Selatan juga menaikkan tarif listrik pada tahun 2023, dan diperkirakan akan ada kenaikan harga lagi bulan depan, menurut laporan Chosun.

Akibatnya, banyak kolektif penambangan kripto di Korea Selatan memilih untuk berinvestasi dalam proyek penambangan di luar negeri. Di sisi lain, komunitas kripto di Korea Selatan juga menjadi sasaran penipuan terkait proyek penambangan kripto palsu.