JAKARTA - FlowBank, bank yang didukung oleh raksasa investasi kripto Coinshares, telah dinyatakan bangkrut oleh Otoritas Pengawas Pasar Keuangan Swiss (FINMA). Kejadian ini menandai salah satu insiden kebangkrutan paling signifikan dalam sejarah perbankan kripto dan menimbulkan pertanyaan serius tentang masa depan keuangan digital.
Dalam langkah yang diambil untuk melindungi kepentingan depositor, FINMA telah memulai proses kebangkrutan untuk FlowBank. Institusi ini telah menegaskan bahwa, berdasarkan aset yang tersedia, deposit yang diprioritaskan diharapkan dapat dibayar sepenuhnya. Ini memberikan sedikit kelegaan di tengah kekhawatiran yang meluas tentang keamanan dana dalam dunia kripto.
BACA JUGA:
Coinshares dan Keterlibatannya dengan FlowBank
Menurut informasi CryptoNews, pada tahun 2022, CoinShares meningkatkan sahamnya di FlowBank menjadi 29,3% dengan nilai akuisisi 24,7 juta CHF (sekitar Rp453 miliar). Namun, dengan berita kebangkrutan yang mengejutkan, Coinshares memilih untuk bungkam, tidak memberikan komentar apapun terkait situasi saat ini.
Didirikan pada tahun 2020 oleh Charles-Henri Sabet, FlowBank telah kehilangan lisensi operasionalnya dari FINMA. Dengan pengumuman di situs web resminya, bank ini menyatakan bahwa semua aktivitas komersial telah dihentikan. Ini merupakan pukulan telak bagi pelanggan dan investor yang telah menaruh kepercayaan mereka pada institusi ini.
Masalah FlowBank dengan FINMA bukanlah hal baru. Sejak Oktober 2021, bank ini telah berada di bawah pengawasan ketat karena pelanggaran terhadap persyaratan modal. Langkah-langkah yang diambil oleh FINMA pada Oktober 2022, termasuk penunjukan auditor independen, tampaknya tidak cukup untuk mencegah kejatuhan yang tak terelakkan.