Bagikan:

JAKARTA - Pada Rabu, 5 Juni, harga Bitcoin bertengger di 70.822 dolar AS (Rp1,15 miliar), melanjutkan kenaikan setelah Bitcoin berhasil menutup bulan Mei dengan hasil positif dengan kenaikan 11,07 persen.

Di sisi lain, Ethereum juga mengalami lonjakan akibat dari keputusan SEC pada 23 Mei 2024, SEC menyetujui 8 aplikasi pengajuan ETF Ethereum spot, yang menandai tonggak sejarah bagi industri kripto.

“Adapun BTC bergerak di antara 56.555 - 71.946 dolar AS (Rp920 juta - 1,17 miliar) sepanjang Mei 2024. Selain itu, Ethereum (ETH) melampaui kenaikan BTC dengan ditutup naik sebesar 24,65 persen pada Mei 2024 dan bergerak di sekitar 2.815 - 3.973 dolar AS (Rp45,8 - 64,6 juta),” kata Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha.

Menurut Panji, memasuki awal Juni, Bitcoin dibuka dengan harga 67.490 dolar AS (Rp1,09 miliar), dan berdasarkan data dari Coinglass, selama satu dekade terakhir (2013-2023) Bitcoin secara rata-rata cenderung ditutup naik tipis sekitar 0,33 persen. 

Di sisi lain, Ethereum (ETH) di buka pada harga 3.760 (Rp61,19 juta) pada 1 Juni, Panji mengungkapkan, ETH secara rata-rata turun sebesar 6,38 persen setiap Juni (rata -rata dari periode 2016-2023).

Dari sisi analisa teknikal, Bitcoin (BTC) berhasil rebound dari support trendline hingga sempat naik ke lebih dari 70.000 dolar AS (Rp1,13 miliar).

Selanjutnya, jika BTC dapat bertahan di support 69.000 dolar AS (Rp1,12 miliar), potensi untuk lanjut menguat ke 71.500 dolar AS (Rp1,16 miliar) dan target selanjutnya di 73.000 dolar AS (Rp1,18 miliar).

“Sementara, jika kembali turun dibawah 69.000 dolar AS (Rp1,12 miliar), maka potensi kembali bergerak sideways di sekitar 65.000- 68.000 dolar AS (Rp1,05 - 1,10 miliar),” jelas Panji lebih lanjut. 

Sementara, Ethereum (ETH) berpotensi melanjutkan reli untuk breakout level 4.000 dolar AS (Rp65,1 juta) didukung potensi arus masuk (inflow) dari perdagangan ETF di AS.