JAKARTA - Sebuah kejadian tak terduga terjadi di New York Stock Exchange (NYSE) yang mengakibatkan gangguan perdagangan yang tidak biasa. Saham kelas A dari Berkshire Hathaway, yang dikendalikan oleh investor legendaris Warren Buffett, mengalami penurunan dramatis hingga hampir 100%, menyentuh angka 185,10 Dolar AS (sekitar Rp3 juta) dari harga penutupan sebelumnya sebesar 627.400 Dolar AS (sekitar Rp10 miliar).
Meskipun kemudian saham tersebut pulih setelah perdagangan dilanjutkan, kejadian ini telah menarik perhatian yang luas, terutama dari komunitas kripto.
Komunitas kripto, yang sering kali memiliki pandangan yang berbeda dengan Buffett mengenai nilai dan kegunaan Bitcoin, tidak melewatkan kesempatan untuk menyindir. Mereka mengingatkan kembali komentar Buffett yang pernah menyebut Bitcoin sebagai “aset perjudian” yang tidak bernilai. Ironisnya, meskipun saham Berkshire Hathaway mengalami penurunan drastis, Bitcoin belum pernah mengalami penurunan sebesar itu.
BACA JUGA:
Dilansir dari U.Today, Edward Snowden, yang dikenal karena membocorkan informasi rahasia intelijen, memberikan komentar yang menjadi viral di media sosial dengan mengatakan, "Bitcoin memperbaiki ini". Pernyataan ini, yang tampaknya sederhana namun penuh makna, telah memicu diskusi dan dukungan dari para pendukung aset kripto, yang melihat Bitcoin sebagai alternatif yang lebih stabil dalam menghadapi ketidakpastian pasar.
Sementara itu, harga Bitcoin terus mengalami fluktuasi yang signifikan. Pada hari yang sama, Bitcoin sempat naik 3,75% melewati 70.000 Dolar AS (sekitar Rp1,13 miliar), sebelum turun tajam lebih dari 2,5% ke level 68.500 Dolar AS (sekitar Rp1,11 miliar). Saat ini, Bitcoin diperdagangkan sekitar 69.200 Dolar AS (sekitar Rp1,12 miliar), memicu reaksi campuran di antara investor, yang berfluktuasi antara ketakutan dan keserakahan.