Bagikan:

JAKARTA - Penegak hukum Taiwan menuduh pemasok Apple asal China melakukan operasi ilegal di Taiwan dan mencoba membajak talenta teknologi, serta menyatakan bahwa perusahaan China yang terkena sanksi AS telah mendirikan operasi ilegal di negara pulau tersebut.

Taiwan, yang diklaim oleh China sebagai wilayahnya, telah meningkatkan upaya untuk menghentikan apa yang dianggap sebagai kegiatan curang dan ilegal oleh perusahaan-perusahaan negeri tirai bambu itu untuk mencuri pengetahuan dan membajak talenta.

Biro Investigasi Kementerian Kehakiman Taiwan pada Kamis malam 30 Mei menyebut Luxshare Precision Industry sebagai salah satu dari delapan perusahaan China "yang datang ke Taiwan untuk secara ilegal membajak talenta teknologi tinggi kami". Namun, biro tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Luxshare belum segera memberikan tanggapan atas permintaan komentar.

Biro investigasi juga menyebut pembuat peralatan pengawasan video Zhejiang Dahua Technology, yang ditambahkan Amerika Serikat ke daftar hitam pada tahun 2019 karena perlakuan Beijing terhadap minoritas Muslim di wilayah Xinjiang.

Zhejiang Dahua mendirikan "dua lokasi pribadi" di Taiwan dan mencoba menghindari penyelidikan dengan mencantumkan karyawannya sebagai bekerja untuk perusahaan lain, kata biro tersebut, juga tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Zhejiang Dahua belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar.

Taiwan, yang merupakan rumah bagi raksasa pembuat chip TSMC dan menyumbang sebagian besar kapasitas manufaktur semikonduktor paling canggih di dunia, melihat upaya China sebagai ancaman terhadap keahlian chipnya.

"Para fasilitator perusahaan terkait dari daratan China di Taiwan seharusnya tidak memiliki ilusi dan menantang tekad untuk menegakkan hukum," kata biro tersebut, seraya menambahkan bahwa mereka akan "dengan tegas menindak operasi bisnis ilegal dan pembajakan talenta".

Pengumuman pada Kamis adalah hasil dari penyisiran bulan ini terhadap dugaan operasi ilegal oleh perusahaan teknologi China.

Pada tahun 2022, jaksa Taiwan menuduh Luxshare mencuri rahasia komersial dari pesaing Taiwan, Catcher Technology, dan membajak tenaga kerjanya untuk memenangkan pesanan dari Apple, dengan mengatakan bahwa mereka telah mendakwa 14 orang.