Bagikan:

JAKARTA - Para ilmuwan dari Universitas Rutgers telah menemukan virus raksasa yang berusia hingga 1,5 miliar tahun di mata air panas geothermal Yellowstone, AS. Virus-virus ini, yang memiliki genom sangat besar dibandingkan dengan virus biasa. Virus ini tidak berbahaya bagi manusia, tetapi bisa memberikan wawasan tentang kondisi di Bumi saat organisme bersel tunggal pertama kali terbentuk.

Virus Raksasa dan Signifikansinya

Virus-virus ini disebut 'raksasa' karena memiliki genom yang sangat besar. Beberapa terdiri dari bakteri, sedangkan yang lain termasuk archaea—organisme bersel tunggal yang mirip dengan bakteri yang membutuhkan lingkungan ekstrem untuk bereproduksi—dan eukariot, yang ditemukan di jamur. Temuan ini menantang teori sebelumnya yang menyatakan bahwa virus-virus tersebut lebih baru karena mata air panas datang dan pergi seiring waktu.

Penemuan dan Analisis

Para peneliti mengambil sampel dari Lemonade Creek, mata air panas asam di Yellowstone yang mencapai suhu sekitar 111 derajat Fahrenheit (43,8  celsius). Mereka menemukan bahwa DNA mengandung sekuens archaea, alga merah (eukariot), dan bakteri yang menjadi inang bagi sekitar 3.700 virus potensial—sekitar dua pertiga di antaranya adalah virus raksasa yang tidak diketahui menginfeksi manusia.

Virus-virus ini membutuhkan kondisi ekstrem seperti suhu di atas 200 derajat Fahrenheit (93 celsius), tekanan tinggi, atau konsentrasi garam yang berlebihan untuk berkembang biak. Mereka percaya virus ini mereproduksi dengan menginfeksi alga merah di mata air panas.

Signifikansi Evolusi

Penemuan ini menunjukkan bahwa virus-virus ini telah ada setidaknya selama organisme seluler. Dr. Bhattacharya dari Rutgers University mengatakan bahwa "koneksi antara virus dan [mata air panas] adalah kuno." Tim peneliti menggunakan analisis komputer untuk mempersempit virus resmi menjadi 25 jenis berbeda yang mereka yakini menggunakan alga merah untuk bereproduksi.

Asosiasi ini kemungkinan dimulai 1,5 miliar tahun yang lalu ketika virus pertama kali berevolusi dengan meminjam gen satu sama lain untuk menyesuaikan diri dengan panas dan racun seperti arsenik yang ditemukan di mata air panas.

Peran dalam Stabilitas Ekosistem

Andreas Weber, seorang ahli biokimia dari Heinrich Heine University Düsseldorf, menyatakan bahwa virus mungkin memainkan peran penting dalam stabilitas jangka panjang komunitas mata air panas. Mark Young, seorang ahli virologi lingkungan dari Montana State University, menambahkan bahwa temuan ini mendukung konsep bahwa virus ada di mana pun kehidupan seluler ada dan telah ada setidaknya selama kehidupan seluler itu sendiri.

Implikasi Penelitian

Penelitian ini memperluas pemahaman kita tentang peran virus dalam evolusi dan ekologi ekstrem. Virus raksasa ini mungkin memiliki peran penting dalam memindahkan gen dari satu organisme ke organisme lain, membantu organisme bertahan hidup di bawah kondisi ekstrem.

Penemuan ini menekankan pentingnya melindungi tempat-tempat seperti Yellowstone untuk memungkinkan penemuan ilmiah baru yang dapat menjelaskan lebih banyak tentang sejarah kehidupan di Bumi.