Bagikan:

JAKARTA - Pengamat Ekonomi Digital CELIOS, Nailul Huda menyatakan bahwa kemajuan teknologi telah memengaruhi banyak sektor, termasuk di sektor keuangan dan ekonomi. 

“Masyarakat kita telah beralih dari layanan offline ke online khususnya dalam ekonomi digital. Bahkan contact center saja jarang digunakan karena sudah melibatkan kecerdasan buatan,” tutur Nailul dalam Forum Merdeka Barat 9 pada Senin, 6 Mei secara daring.

Meski demikian, Nailul menyarankan agar pengembangan dan pemanfaatan teknologi artificial intelligence ini perlu diawasi dengan sangat baik, mengingat Indonesia memiliki tingkat keamanan digital yang masih rendah.

“Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan, Indonesia memiliki tingkat keamanan digital yang rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan ASEAN,” ungkapnya.

Untuk meningkatkan keamanan digital ini, menurut Nailul, diperlukan pemerataan pembangunan infrastruktur, serta peningkatan sumber daya manusia (SDM), terutama di wilayah-wilayah terpencil seperti pedesaan.

Maka dari itu, sosialisasi tentang risiko keamanan digital mulai dari tingkat sekolah sangat diperlukan. Sehingga, hal ini diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait ancaman siber saat ini.

"Sosialisasi soal literasi digital penting banget. Kita bisa kembangkan sosialisasi mulai dari sekolah," katanya lebih lanjut.

Pun demikian aspek-aspek lain yang harus diperhatikan pemerintah dalam pemerataan pengetahuan terkait teknologi adalah infrastruktur, peningkatan literasi digital, serta investasi swasta. 

“Dengan memperhatikan ketiga aspek ini, diharapkan Indonesia dapat meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi perkembangan teknologi digital, sehingga dapat meraih manfaat maksimal dari revolusi digital ini,” tutupnya.