Minggu Ini Banyak Momen Penting untuk Pasar Kripto, Ini Strategi yang Perlu Dilakukan
Ilustrasi Bitcoin (foto: Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Sepekan terakhir harga Bitcoin mengalami penurunan akibat dari berbagai faktor. Pada Selasa, 16 April pagi, Bitcoin bertengger di 63.210 dolar AS (Rp1,02 miliar), turun 2,96 persen dalam periode 24 jam terakhir.

Menurut Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, saat ini BTC berpotensi bergerak di sekitar sekitar 62.800 - 65.000 dolar AS atau sekitar Rp1,01-1,05 miliar. Meski begitu, minggu ini pasar kripto akan diwarnai dengan berbagai peristiwa penting.

Investor secara khusus memperhatikan tiga sentimen utama, termasuk penjualan ritel AS yang mengindikasikan kestabilan ekonomi dan rencana pemotongan suku bunga Fed.

Ada juga pidato Wakil Ketua Fed, Philip Jefferson, karena keputusan suku bunga Federal Reserve sangat mempengaruhi minat terhadap aset kripto. Tak kalah penting adalah peristiwa Bitcoin Halving yang akan terjadi pada Sabtu 20 April.

“Peristiwa Halving Bitcoin juga menimbulkan antisipasi besar karena dapat menciptakan ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan, berpotensi memicu lonjakan bullish Bitcoin dalam jangka panjang,” ujar Panji dalam penjelasannya.

Dalam sejarah halving sebelumnya, Bitcoin selalu mengalami kenaikan fantastis setahun pasca halving, maka besar potensi untuk melampaui harga tertinggi di 73.250 dolar AS (Rp1,18 miliar) dalam beberapa bulan pasca halving.

Dalam situasi pasar yang penuh antisipasi ini, Panji menyarankan agar investor tetap memperhatikan dengan cermat setiap perkembangan pasar secara keseluruhan. Ada dua strategi untuk menghadapi ketidakpastian pasar Buy The Dip, aksi membeli muatan jika Bitcoin mengalami penurunan signifikan, dan Dollar Cost Averaging (DCA).

“Dollar Cost Averaging (DCA) di mana dengan melakukan pembelian secara berkala, investor tidak perlu mencoba memprediksi waktu yang tepat untuk membeli aset, yang dapat mengurangi risiko kehilangan peluang atau membuat keputusan yang buruk karena fluktuasi harga yang cepat,” jelas Panji.

Terkait