Bagikan:

BOGOR– Polres Bogor menggunakan teknologi kamera pengawas lalu lintas (CCTV) sebagai alat bantu visual untuk mengatur arus mudik di Jalur Puncak menjelang Lebaran 2024.

Iptu Ardian Novianto, Kepala Urusan Pembinaan Operasi Lantas (KBO Satlantas) Polres Bogor, menjelaskan bahwa CCTV digunakan untuk memantau situasi secara umum sepanjang Jalur Puncak. Data visual dari kamera CCTV membantu dalam mengidentifikasi pergerakan kendaraan dan hambatan di titik-titik rawan lalu lintas.

"Pantauan visual ini menjadi pertimbangan dalam pengambilan langkah rekayasa lalu lintas seperti pengaturan satu arah (one way), ganjil-genap, atau sistem buka-tutup di titik-titik rawan," ungkap Ardian kepada ANTARA di Simpang Gadog, Bogor.

Selain CCTV, Ardian juga mengacu pada data traffic counting yang dilakukan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat. Data ini memberikan informasi berapa banyak kendaraan yang melintas per jam di Jalur Puncak.

"Jika jumlah kendaraan melebihi ambang batas yang ditetapkan, itu menandakan lonjakan lalu lintas yang tinggi dan kami perlu mengambil langkah antisipatif," tambahnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya memproyeksikan bahwa sebanyak 28,4 juta orang akan melakukan perjalanan mudik dari Jabodetabek. Hal ini menunjukkan peningkatan minat masyarakat untuk mudik dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebagai langkah antisipasi, Kementerian Perhubungan telah berkolaborasi dengan berbagai kementerian/lembaga terkait untuk mempersiapkan operasional dan regulasi dalam menghadapi lonjakan pemudik.