JAKARTA - Microsoft telah mengumumkan rencana untuk membuka pusat kecerdasan buatan (AI) baru di London, yang difokuskan pada pengembangan produk dan penelitian. Unit ini akan dipimpin oleh Mustafa Suleyman, mantan cofounder Google DeepMind yang lahir di London, yang baru saja direkrut oleh Microsoft bulan lalu.
Sebagai pendukung utama pembuat ChatGPT, OpenAI, Microsoft adalah pemimpin dunia dalam teknologi yang berkembang pesat ini. Namun, persaingan untuk mendapatkan talenta AI telah memanas di seluruh Eropa selama 18 bulan terakhir. Microsoft mungkin akan mencari untuk merekrut ahli dari perusahaan-perusahaan yang berfokus pada AI lainnya untuk mengisi unit baru mereka, seperti DeepMind atau OpenAI.
Langkah ini juga merupakan kemenangan bagi Britania Raya, yang telah berusaha untuk memperkuat kredensialnya sebagai kekuatan teknologi sejak menjadi tuan rumah pertemuan AI global pertama di dunia pada bulan November.
BACA JUGA:
Microsoft merekrut Suleyman, cofounder DeepMind, untuk menjalankan divisi AI Microsoft di dalam perusahaan. Suleyman keluar dari perusahaannya sendiri, Inflection AI, untuk bergabung dengan Microsoft, membawa puluhan anggota staf bersamanya. Langkah tersebut mendapat kritik dari beberapa pihak, karena transfer staf tersebut membuat Microsoft menghindari pemeriksaan regulasi yang biasanya terjadi dalam akuisisi tradisional.
Meskipun belum jelas berapa banyak pekerjaan yang akan dibuat oleh pusat baru ini, pengumuman ini memperkuat komitmen terbaru Microsoft untuk menginvestasikan 2,5 miliar poundsterling () dalam infrastruktur pusat data dan meningkatkan keterampilan AI di seluruh Britania Raya.
"Saya tahu - melalui kerja saya yang dekat dengan para pemimpin pemikiran di Pemerintah Inggris, komunitas bisnis, dan dunia akademis - bahwa negara ini berkomitmen untuk memajukan AI secara bertanggung jawab dan dengan komitmen pertama dalam keamanan untuk mendorong investasi, inovasi, dan pertumbuhan ekonomi," tulis Suleyman dalam pos blog perusahaan yang diterbitkan pada hari Senin. "Keputusan kami untuk membuka pusat ini di Inggris mencerminkan ambisi ini."