Bagikan:

JAKARTA - Peneliti Kaspersky menyebutkan bahwa Turki, Rusia, Asia Tenggara, dan Amerika Latin merupakan negara-negara yang paling banyak ditemukan malware di ponsel Android nya. 

Contohnya, di Rusia, peneliti Kaspersky menemukan malware Dwphon pada November 2023 menyasar ponsel pabrikan OEM China. Malware ini didistribusikan sebagai komponen aplikasi pembaruan sistem dan mengumpulkan informasi tentang perangkat serta data pribadi.  

Selain itu di Turki terdapat malware Tambir, sebuah aplikasi spyware yang menyamar sebagai aplikasi IPTV. Malware ini mengumpulkan informasi sensitif pengguna, seperti pesan SMS dan keystrokes atau penekanan tombol, setelah mendapatkan izin yang sesuai. 

Sedangkan di Asia Tenggara ada Gigabud, yang aktif sejak pertengahan tahun 2022. Malware ini awalnya berfokus pada pencurian kredensial perbankan dari pengguna di Asia Tenggara, kemudian melintasi perbatasan ke negara lain seperti Peru. 

Nah, untuk melindungi perangkat Android Anda, ikuti rekomendasi yang diberikan oleh para ahli keamanan siber berikut:

  • Lebih aman mengunduh aplikasi Anda hanya dari toko resmi seperti Google Play. Aplikasi dari pasar ini tidak 100 persen aman, namun setidaknya aplikasi tersebut diperiksa oleh perwakilan toko dan terdapat sistem penyaringan tertentu — tidak semua aplikasi memenuhi syarat untuk dicantumkan di toko ini.
  • Periksa izin aplikasi yang Anda gunakan dan pikirkan baik-baik sebelum memberikannya, terutama jika izin tersebut berisiko tinggi seperti izin yang terkait dengan Layanan Aksesibilitas. Misalnya, satu-satunya izin yang dibutuhkan aplikasi senter adalah akses ke senter (yang bahkan tidak melibatkan akses kamera).
  • Solusi keamanan yang andal membantu Anda mendeteksi aplikasi dan adware berbahaya sebelum aplikasi tersebut mulai berperilaku buruk di perangkat Anda. 
  • Saran terbaik adalah memperbarui sistem operasi dan aplikasi penting Anda saat pembaruan tersedia. Banyak masalah keamanan yang dapat diselesaikan dengan menginstal perangkat lunak versi terbaru.