Bagikan:

JAKARTA - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, mengumumkan dukungan kuat terhadap pembangunan Cyber Park di Indonesia yang akan didanai oleh sejumlah investor dari China, Singapura, Malaysia, dan Amerika Serikat.

Cyber Park ini diharapkan menjadi pusat industri teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) dan cloud computing yang tidak hanya berfokus pada aspek bisnis, tetapi juga pendidikan, pengembangan sumber daya manusia (SDM), dan pariwisata.

Dalam pertemuan di Jakarta antara Bambang Soesatyo dan para investor asing pada Sabtu, 2 Maret,  Bamsoet menyoroti potensi besar pemanfaatan Cyber Park di Indonesia. Dia menyebutkan bahwa Bank Dunia mencatat jumlah penduduk kelas menengah Indonesia saat ini mencapai 52 juta jiwa (sekitar 20% dari total penduduk), dengan potensi pertumbuhan hingga 115 juta penduduk menjadi kelas menengah. Hal ini membuka peluang besar bagi industri pariwisata dengan meningkatnya jumlah konsumen.

“Bank Dunia mencatat jumlah penduduk kelas menengah Indonesia saat ini mencapai 52 juta jiwa (20 persen dari total penduduk), ditambah potensi 115 juta penduduk yang bisa naik menjadi kelas menengah. Semakin meningkatnya jumlah kelas menengah, semakin membuka potensi konsumen bagi industri pariwisata,” kata Bamsoet dalam pertemuan itu sebagaimana dikutip dari siaran resminya di Jakarta, Sabtu.

Para investor mengungkapkan rencana Cyber Park di Indonesia sebagai yang terbesar di Asia Tenggara dengan nilai investasi yang diperkirakan mencapai triliunan rupiah. Proyek ini diharapkan akan menciptakan ratusan ribu lapangan kerja baru dan menarik wisatawan domestik maupun internasional.

Bambang Soesatyo juga menegaskan bahwa target perputaran uang sektor wisata mencapai Rp3.000 triliun pada tahun 2024, dengan jumlah perjalanan wisatawan diperkirakan mencapai 1,25–1,5 miliar orang. Hal ini menunjukkan potensi besar wisata Indonesia.

“Pemerintah menargetkan perputaran uang pada sektor wisata mencapai Rp3.000 triliun pada 2024 dengan target perjalanan wisata mencapai 1,25–1,5 miliar orang. Itu menunjukkan potensi wisata Indonesia sangat besar,” kata Bamsoet.

Dalam rencana pembangunan Cyber Park, para investor juga berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan. Bambang Soesatyo mendukung pendekatan ini, mengatakan bahwa pembangunan harus memperhatikan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan.

“Investor dari dalam maupun luar negeri tidak perlu khawatir membangun berbagai tempat wisata dengan beragam atraksinya, karena pasti akan laku,” kata Bamsoet.

Selain itu, hasil riset dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menunjukkan bahwa sektor wisata ke depan akan didominasi oleh tren yang terkait erat dengan wisata berkelanjutan. Contohnya adalah wisata yang menawarkan pengalaman hidup dan kebudayaan masyarakat di destinasi wisata serta wisata kebugaran (wellness tourism