Tokocrypto Soroti Pergerakan Pasar Kripto Pasca Pemilu 2024
Pergerakan harga kripto pasca Pemilu 2024 (foto: Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA -Pasar kripto sangat terkenal dengan volatilitasnya. Biasanya, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk faktor politik. Namun menurut trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, meskipun Indonesia memiliki lebih dari 18 juta investor kripto, momen kontestasi Pemilu 2024 tidak menjadi pusat perhatian dalam dinamika pasar kripto global. 

Di sisi lain, Fyqieh mengamati pasar saham domestik yang seringkali bergerak paralel dengan pasar kripto dunia. Lonjakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pasca hitung cepat Pemilu 2024 menunjukkan sentimen positif yang bisa saja berimbas pada pasar kripto. 

Tren positif di pasar saham seringkali menjadi cerminan bagi pasar kripto, mengindikasikan potensi momentum positif bagi investor kripto domestik.

"Setelah pelaksanaan Pemilu, fokus para pelaku pasar domestik beralih ke isu regulasi pasca-pemilu yang merupakan faktor krusial dalam mempengaruhi minat investor,” ujar Fyqieh. 

Menurutnya, para pelaku pasar sangat berhati-hati dalam mengambil sikap. Regulasi yang mendukung sektor kripto, seperti insentif pajak dan penetapan daftar kripto yang diakui secara legal, dapat menjadi katalisator bagi perkembangan transaksi kripto di dalam negeri. 

Di sisi lain, perkembangan harga Bitcoin (BTC) hingga saat ini telah meningkatkan kepercayaan investor, menandakan dimulainya siklus bullish baru. 

Menariknya, data historis menunjukkan bahwa harga Bitcoin cenderung mengalami kenaikan di sekitar Hari Valentine yang diperingati setiap  14 Februari, dengan kenaikan yang konsisten dalam empat tahun terakhir.

Data menunjukkan bahwa harga Bitcoin telah menghasilkan kenaikan masing-masing 1,3%, 3,03%, 1,13%, dan 1,9% dalam empat Hari Valentine terakhir, sejak tahun 2020. 

Harga BTC menguat 3,66% hingga mencapai puncaknya pada 52.040 dolar AS (Rp814 juta) dalam jangka waktu harian pada 14 Februari, memperpanjang rekor kemenangan beruntun di Hari Valentine menjadi lima tahun berturut-turut.

"Selain itu, momen halving yang semakin dekat untuk meningkatkan euforia pembelian BTC, sehingga meningkatkan harga secara signifikan," jelas Fyqieh.

Fyqieh optimistis dengan keyakinannya bahwa Bitcoin memiliki potensi untuk mencapai kisaran harga antara 54.000 - 58.000 dolar AS (Rp844 - 907 juta) sebelum halving.