JAKARTA - Dalam menghadapi risiko keamanan, seperti serangan ransomware dan malware, tidak sedikit komunitas keamanan siber yang beralih ke pelindung yang lebih kuat, yakni Manajemen Identitas dan Akses atau Identity and Access Management (IAM).
NETAND, perusahaan sebuah vendor IAM yang terkemuka dengan lebih dari 3.000 referensi global yang berasal dari korea Selatan, mengumumkan kemitraan barunya dengan sejumlah besar kolaborator baru di seluruh Asia Tenggara.
“Kemitraan baru ini tidak diragukan lagi akan berkontribusi pada lanskap keamanan siber yang lebih kuat, seiring dengan NETAND yang terus mengembangkan keahlian dan solusinya ke klien yang lebih luas,” kata Brandon Lee, Global Business Unit Executive Managing Director NETAND dalam sebuah pernyataan yang diterima pada Senin, 4 Desember.
Mengatasi tantangan keamanan siber, solusi unggulan NETAND, HIWARE, diklaim mampu melampaui fungsi IAM tradisional dengan menawarkan solusi Manajemen Identitas (IM) komprehensif yang menggunakan pendekatan otomatis dan terintegrasi untuk mengelola akun pengguna di berbagai sistem; baik di lokasi maupun di direktori aktif.
Brandon menegaskan bahwa kekuatan Manajemen Identitas HIWARE terletak pada kemampuannya untuk menyediakan manajemen terpusat dan terintegrasi untuk semua akun perangkat yang heterogen dengan kebijakan keamanan yang terstandarisasi.
BACA JUGA:
Sehinhga berfungsi untuk menyederhanakan operasi dan memastikan pendekatan proaktif terhadap keamanan siber.
Selain itu, NETAND juga menyediakan solusi Privileged Access Management (PAM), yang memfasilitasi manajemen dan pengawasan pengguna secara menyeluruh, mengendalikan semua akses dan operasi dalam infrastruktur TI klien.
Sistem ini juga dilengkapi dengan fitur-fitur utama seperti kontrol akses, otentikasi multi-faktor, pemantauan waktu nyata, larangan perintah, dan banyak lagi. “Dengan solusi otomatis, tim TI terbebas dari tugas-tugas manual, memastikan kontrol akses dan izin yang terperinci tanpa mengorbankan efisiensi,” tuturnya.