JAKARTA - Sudah memasuki satu pekan masa kampanye Pemilu 2024, Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan buku elektronik Pemilu Damai Pedia, agar suasana ruang digital tetap kondusif dan aman.
Direktur Jenderal Informasi Komunikasi Publik Usman Kansong menjelaskan bahwa di Pemilu Damai Pedia ini, masyarakat dapat mengetahui daftar pemilih tetap (DPT), mengecek anggota partai calon legislatif, profil partai politik peserta Pemilu, serta profil calon presiden dan wakil presiden.
“Pemilu Damai Pedia diharapkan bisa memberikan pengetahuan menyeluruh kepada masyarakat terkait berbagai hal Pemilu, mulai proses tahapan hingga pelaksanaannya untuk kemudian masyarakat turut mengambil peran menyukseskan pesta demokrasi Pemilu 2024,” ujar Usman dalam konferensi persnya pada Senin, 4 Desember.
Tidak hanya itu, buku elektronik yang dapat diakses di https://s.id/pemiludamaipedia juga menyediakan informasi terkait berita terindikasi hoaks. Usman menyebutkan bahwa masyarakat pun dapat melaporkan berita hoaks melalui buku elektronik ini secara langsung.
“Kemudian kita juga punya layanan chatbot ‘Ayo Memilih’ dari buku elektronik ini. Jadi masyarakat bisa berinteraksi secara langsung,” tambahnya.
BACA JUGA:
Selain itu, Usman menyebutkan bahwa sebelumnya Kominfo telah membentuk satuan tugas (Satgas) anti hoaks dan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
Satgas anti hoaks nantinya akan bertugas untuk menyisir informasi-informasi yang terindikasi mengandung kebencian, provokasi, kebohongan yang bisa mengganggu ketertiban umum selama Pemilu 2024.
Sedangkan melalui MoU dengan KASN ini, Kementerian Kominfo akan memantau netralitas ASN di ruang digital.
“Karena ASN untuk nge-like saja itu dilarang. Untuk nge-like kampanye-kampanye di medsos itu dilarang. Karena itu pada akhir Oktober ada MoU antara KASN dengan Ditjen Aptika,” tandas Usman.