Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong implementasi teknologi telekomunikasi 5G untuk kota cerdas (smart city) di Surakarta jadi acuan penerapan teknologi 5G untuk kota cerdas di daerah lainnya di Indonesia.

Dalam seminar Journey to 5G Smart City di Surakarta pada 4 Juli kemarin, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Wayan Toni Supriyanto mengatakan sangat optimis bila teknologi 5G Smart City di Surakarta bisa diterapkan juga di kota dan kabupaten lain. 

“Kepada Pemda kiranya nanti seminar Journey to 5G Smart City dijadikan sebagai role model atau studi tiru yang dilakukan di kota Surakarta, sehingga bisa dibawa ke kota masing-masing,” ungkapnya mengutip laman resmi Kominfo. 

Meski demikian, Wajan menyatakan bahwa implementasi 5G Smart City ini pastinya akan disesuaikan dengan kondisi dan dinamika di masing-masing wilayah. Karena, setiap wilayah pasti memiliki karakteristik sumber daya dan keunggulannya sendiri. 

Karena pengimplementasian teknologi 5G Smart City akan menghadapi berbagai masalah, Dirjen PPI Kominfo meminta agar setiap pemerintah kabupaten dan kota mengembangkan kerja kolaborasi pentahelix.

Kerja sama ini melibatkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, pelaku bisnis, penyelenggara seluler, vendor perangkat, penyedia konten dan aplikasi, masyarakat dan komunitas serta akademisi dan perguruan tinggi.

“Bentuk implementasi smart city akan tergantung dari isu-isu apa yang hendak diselesaikan atau menjadi prioritas utama. Oleh sebab itu, diperlukan kolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait yang merupakan kolaborasi pentahelix,” ujarnya.