JAKARTA - Caceis, anak perusahaan yang dimiliki bersama oleh Crédit Agricole dan Santander, telah terdaftar sebagai penyedia layanan aset digital di Prancis. Pendaftaran ini memungkinkan kedua bank besar Eropa ini memasuki pasar kripto.
Caceis akan menyediakan layanan kustodian untuk aset digital, termasuk mata uang kripto, setelah mendapatkan persetujuan dari Autorité des Marchés Financiers (AMF), otoritas pasar keuangan Prancis. Pada akhir tahun 2022, Caceis mengawasi aset senilai 4,1 triliun euro (setara Rp70,7 kuadriliun).
Dengan pendaftaran ini, Caceis menjadi tambahan bagi perusahaan kripto yang terdaftar di Prancis, bergabung dengan Societe Generale dan AXA. Caceis didirikan pada tahun 2005 melalui penggabungan aktivitas manajemen aset Crédit Agricole dan Caisse d'Epargne. Crédit Agricole memiliki mayoritas saham sebesar 69,5 persen, sementara Santander memiliki 30,5 persen saham.
BACA JUGA:
Prancis telah menunjukkan keterbukaan terhadap industri kripto, dengan beberapa perusahaan kripto terkemuka, termasuk Binance, terdaftar sebagai penyedia layanan aset digital di negara ini. Pada bulan Mei, pejabat Prancis mengundang perusahaan-perusahaan kripto yang ingin menghindari tindakan keras di Amerika Serikat untuk beroperasi di Prancis, yang menawarkan kepastian regulasi yang lebih besar.
Meskipun Prancis bersikap positif terhadap industri kripto, Binance baru-baru ini menjadi sasaran investigasi di Prancis atas dugaan pencucian uang dan penyediaan layanan aset digital ilegal. Seorang juru bicara Binance mengklarifikasi bahwa kunjungan regulator adalah bagian dari kewajiban peraturan yang harus dipatuhi oleh lembaga keuangan.
Dengan adanya pendaftaran Caceis sebagai penyedia layanan aset digital di Prancis, hal ini menunjukkan perkembangan lebih lanjut dalam mengintegrasikan industri kripto ke dalam lingkungan keuangan tradisional. Prancis terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pusat inovasi dan pengembangan dalam industri kripto di Eropa.