JAKARTA - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kemenkominfo) Usman Kansong mengatakan kehadiran Satelit Republik Indonesia 1 (SATRIA-1) bisa membantu diseminasi informasi di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) lebih optimal.
Kemenkominfo selalu terus berupaya mengedukasi dan mendiseminasikan informasi publik bagi masyarakat di wilayah 3T terutama melalui para Penyuluh Informasi Publik (PIP). PIP merupakan program yang dijalankan di bawah Direktorat Jenderal IKP Kemenkominfo.
"Untuk manfaat bagi Direktorat IKP, ini (internet SATRIA-1) sangat bermanfaat untuk para Penyuluh Informasi Publik (PIP) di daerah-daerah 3T," kata Usman dalam konferensi pers persiapan peluncuran SATRIA-1 di Orlando, Florida, AS dilansir ANTARA, Jumat, 17 Juni.
Menurut Usman, selama ini anggota PIP saat bertugas untuk menyiapkan program hingga laporan harus mengalami perjalanan panjang untuk mendapatkan akses internet.
Karena berada di wilayah 3T, seringkali para penyuluh harus melakukan perjalanan panjang untuk menuju ibu kota di kota atau kabupatennya untuk mendapatkan akses internet mengirimkan materi program atau laporan kinerjanya.
"Penyuluh Informasi Publik (PIP) ini biasanya bekerja di daerah-daerah yang tidak ada jaringan telekomunikasi. Nah kalau sudah ada jaringan internet (dari SATRIA-1) kita harapkan mereka bisa bekerja lebih baik, misalnya membuat laporan kerja hingga program lebih cepat," kata Usman.
BACA JUGA:
Hingga semester I 2023, Kemenkominfo telah mengoordinasikan sebanyak 870 orang PIP dengan wilayah tugas mencakup 34 provinsi, 412 kabupaten dan kota serta menjangkau 1.146 kecamatan.
Diketahui para PIP sudah melayani lebih dari 180.403 masyarakat di Indonesia untuk mendapatkan akses informasi publik.
Adapun untuk SATRIA-1 hingga saat ini dijadwalkan meluncur pada 18 Juni 2023 di Cape Canaveral, Florida, AS pada pukul 18.00 waktu setempat
SATRIA-1 akan meluncur menggunakan roket Falcon-9 milik SpaceX, perusahaan bidang antariksa punya Elon Musk.
Satelit berkapasitas 150 Gbps itu nantinya akan melayani 50.000 titik untuk fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit, puskesmas, kantor pemerintah desa, kelurahan, hingga kecamatan di wilayah 3T.