Tren Digitalisasi di Indonesia Meningkat, Indonesia Masih Banyak PR untuk Pemerataan
Pembicara dalam peluncuran EV-DCI 2023 (foto: Dinda Buana/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Tren digitalisasi di Indonesia saat ini menunjukkan peningkatan. Hal ini dibuktikan oleh laporan hasil riset East Ventures - Digital Competitive Index (EV-DCI) 2023, yang menunjukkan bahwa skor EV-DCI Indonesia sekarang meningkat menjadi 38,5 dari yang sebelumnya hanya 35,2 di tahun 2022.

Sesuai dengan tema yang diusung yaitu "Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia", Direktur Katadata Insight Center, Adek Media Roza menyebutkan setidaknya ada empat langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai keadilan digital di Indonesia. 

"Ada empat hal yang perlu dilakukan. Pertama itu pemerataan digitalisasi, yang kedua penguatan fundamental bisnis, yang ketiga peningkatan kolaborasi, dan terakhir penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG)," kata  Adek dalam acara peluncuran EV-DCI 2023 pada Rabu, 5 April di Jakarta. 

Setuju dengan apa yang diucapkan Adek, Radju Munusamy, Partner dan NextLevel Leader PwC Indonesia juga mengatakan bahwa kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan untuk mewujudkan keadilan digital tersebut. 

“Bentuk kolaborasi dapat diarahkan pada usaha pemerataan digitalisasi, penguatan fundamental bisnis, dan penerapan strategi keberlanjutan melalui ESG. Pengambilan langkah kolektif tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam membentuk value add yang mendukung terjadinya pemerataan ekonomi digital yang berujung pada peningkatan ekonomi nasional secara keseluruhan,” ujar  Radju lebih lanjut.

Lebih lanjut, Radju juga menyatakan pemerataan digital ini bukan hanya tentang ketersediaan jaringan, tetapi juga pemanfaatan akses oleh seluruh masyarakat Indonesia

"Kalau mau merata (digitalisasi), itu bukan hanya akses yang tersedia, dan affordable saja. Kalau aksesnya ada tapi tidak digunakan, nah karena itu masyarakat juga butuh literasi (Akses dan pemanfaatan akses)," pungkasnya. 

Meski demikian, Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures turut menambahkan, Indonesia masih memiliki banyak 'pekerjaan rumah' dan tantangan yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan itu. 

“Masih banyak ‘pekerjaan rumah’ dan tantangan yang harus diselesaikan oleh semua pemangku kepentingan. Kami akan terus mendukung pemerataan daya saing digital di Indonesia dan turut mengembangkan ekonomi digital indonesia melalui berbagai investasi dan inisiatif atau program kami,” tambahnya.