JAKARTA - Aplikasi Vine akhirnya hadir kembali, setelah terlelap selama empat tahun lamanya. Mengusung nama Byte, aplikasi video singkat ini siap hadir dengan berbagai fitur uniknya.
Sejak kebangkitannya pada Jumat 25 Januari lalu, Byte langsung banyak mendapat sambutan hangat warga Amerika Serikat (AS) dengan jumlah unduhan di App Store yang berhasil bersaing dengan aplikasi serupa asal China, TikTok.
Didirikan pada musim panas 2012, perusahaan yang kemudian diakusisi oleh Twitter ini sempat gagal mengembalikan kejayaan Vine. Hingga akhirnya layanan ini harus ditutup pada 2016 lalu.
dear friends,
today we’re bringing back 6-second looping videos and a new community for people who love them.
it’s called byte and it’s both familiar and new. we hope it’ll resonate with people who feel something’s been missing. https://t.co/g5qOIdM8qG
— byte (@byte_app) January 25, 2020
Meskipun keberadaannya sangat singkat, Vine telah menjadi titik kontak budaya di AS, dengan banyak pengguna yang memanfaatkan durasi enam detik sebagai sarana kreatifitas. Dan di aplikasi inilah YouTuber kontrovesional, Logan Paul bisa memiliki pengikut lebih dari 20 juta subscriber.
"Sejak Jumat minggu lalu, Byte mendapatkan posisi nomer satu di deretan aplikasi gratis di App Store AS," kata Randy Nelson dari perusahaan riset Sensor Tower seperti dikutip dari Time, Selasa 28 Januari.
Byte memiliki banyak fitur standar seperti menampilkan aktivitas pengguna dan laman explore, notifikasi dan profil. Hal ini memungkinkan pengguna rebyte atau berbagi video yang mereka sukai. Mirip seperti Instagram yang dikenal dengan sebutan repost.
Namun di sisi lain, Byte belum menggunakan beragam filter AR, transisi, hingga sticker-sticker lucu seperti Snapchat, Instagram dan pesaingnya TikTok. Jadi jika pengguna menggunakan aplikasi ini, mereka diharuskan untuk berpikir kreatif.
Sama seperti YouTube, Byte memiliki keunggulan sistem monetize, di mana para kreator yang telah mempublikasikan videonya dapat mendapatkan penghasilan dari video yang diunggahnya. Di mana, Byte akan menggunakan sistem bagi hasil dan suntikan melalui dana yang dimiliki di awal peluncuran.
Pengembang dari aplikasi Byte, Dom Hofmann menargetkan aplikasinya akan memiliki sirkulasi keuangan yang lebih baik. Kini, Byte sudah dapat diunduh pada App Store.
Sayangnya, sebagian pengguna mengeluhkan banyak menerima spam komentar dari bot pada video yang baru diunggah beberapa hari setelah Byte muncul. Menanggapi hal tersebut, Hofmann berjanji akan menyelesaikan masalah itu dengan segera.
"Saya ingin memposting pembaruan dan menjelaskan bahwa kami mengetahui masalah dengan komentar spam dan komentar tertentu. Ini adalah prioritas utama kami, dan kami bekerja sangat keras untuk mengatasinya. Seharusnya sudah membaik kurang dari 24 jam lalu," tulis Hofmann dalam blognya.