JAKARTA - Sebuah jaringan rumah sakit besar di AS telah mengalami peretasan keamanan serius yang menyebabkan catatan komputernya menjadi offline. Serangan ransomware tersebut bahkan dapat memengaruhi kualitas perawatan kesehatan yang diberikan, bahkan mungkin membahayakan nyawa para pasien.
Menurut situs berita yang berfokus pada industri HealthCareDive, serangan itu digambarkan sebagai insiden TI oleh CommonSpirit Health dan dilaporkan pada 3 Oktober 2022.
Ini adalah jaringan rumah sakit besar dengan 1.000 situs perawatan dan 140 rumah sakit di seluruh negeri sehingga ribuan pasien terpengaruh. Solusi saat ini, menurut pernyataan di situs CommonSpirit Health, adalah membuat sistem tertentu menjadi offline.
Over the course of this past week, we have been managing a response to a cyberattack that has impacted some of our facilities. Patient care remains our utmost priority and we apologize for any inconvenience this matter has created. For more info. visit https://t.co/q5DnaQI81S
— CommonSpirit Health (@commonspirit) October 12, 2022
Selama ini dokter dan perawat sudah terbiasa dengan teknologi abad ke-21 dan mengandalkan catatan komputer untuk merawat pasien, merencanakan pilihan perawatan, dan mengatur data. Kembali ke kertas dalam sistem perawatan kesehatan yang sudah sibuk harus membuat pekerjaan itu menyiksa. Kita tidak akan pernah tahu berapa banyak detail penting yang lolos selama hari yang sibuk.
Yang lebih memprihatinkan, layanan pasien tertunda karena waktu ekstra harus diambil untuk memeriksa informasi di lingkungan kerja yang kacau ini. Sebagai contoh ada pasien yang operasinya tertunda dan pasien lain yang tidak bisa mendapatkan CT scan meskipun mengalami pendarahan otak.
BACA JUGA:
Menurut laporan Digital Trends, jaringan rumah sakit besar yang dijalankan oleh CommonSpirit Health baru-baru ini dilanda serangan ransomware, yang melibatkan peretas yang mendapatkan akses ke informasi sensitif dan mengancam akan menghancurkan atau mendistribusikan data jika biaya tidak dibayarkan.
Kesulitan dalam memecahkan masalah jenis ini adalah bahwa tidak ada jaminan bahwa membayar uang tebusan akan membantu. Di sisi lain, jika tim TI tidak dapat memulihkan informasi penting dan tidak ada cadangan, maka tidak ada pilihan lain.
Ini bukan pertama kalinya serangan ransomware telah melemahkan industri perawatan kesehatan AS dan frekuensi serangan tampaknya meningkat. Keamanan siber adalah kekhawatiran yang berkembang di antara semua industri, tetapi jika menyangkut kesehatan, ini bisa menjadi insiden yang mengancam jiwa.