Para Ahli Sebut 10 Bentuk Cedera yang Paling Sering Dikeluhkan oleh <i>Gamers</i>
Dr. Antonius Andi Kurniawan, Sp.KO (foto: Dinda Buana Putri/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Coda Indonesia, platform top up untuk berbagai gim mengumumkan program barunya yang diberi nama #MainSehatBarengCoda pada Selasa, 11 Oktober. 

Tujuan dari program ini adalah untuk mengedukasi seluruh masyarakat serta pemain esports bagaimana cara bermain gim yang sehat, seimbang, aman, dan produktif.

Sebagai kontribusi langsung terhadap perkembangan gim dan ekosistem esports di Indonesia, Rurie Wuryandari selaku Direktur Hubungan Eksternal Coda Indonesia mengatakan bahwa kesehatan atlet esports Indonesia penting untuk diperhatikan. 

Proses perawatan cedera atlet esports (foto: Dinda/VOI)

"Coda Indonesia turut bangga terhadap peningkatan jumlah pemain dan pencapaian prestasi atlet esports Indonesia. Namun, yang tak kalah penting juga adalah menjaga kesehatan pemain esports Indonesia agar dapat terus menoreh prestasi," ujar Rurie dalam konferensi pers pada Selasa, 11 Oktober di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya. 

Menunjukkan keseriusannya, Coda Indonesia menggandeng dokter spesialis kedokteran olahraga yang berpraktek di Sport Medicine Injury and Recovery Center (SMIRC) RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, dr. Antonius Andi Kurniawan, Sp.KO untuk program ini. 

Selain itu, program ini juga akan menginisiasi penelitian ilmiah esports medicine & science mengenai lanskap kesehatan para gamers di Indonesia yang diharapkan dapat menjadi dasar studi ilmiah pertama di Indonesia dalam bidang esport. 

Data dr. Andi mencatat bahwa ada 10 keluhan cedera terbanyak yang dialami oleh pemain esports antara lain adalah keluhan di jari, tangan, pundak, leher. Menurutnya, peningkatan keluhan sakit di antara pemain esports dikarenakan kesalahan postur dan intensitas permainan. 

Dalam program #MainSehatBarengCoda, dr. Andi telah menyusun serangkaian rekomendasi kegiatan agar pemain gim dan esports dapat meminimalisir cedera dan potensi kerusakan saraf di masa mendatang.

Contoh kegiatan untuk meminimalisir cedera (foto: Dinda/VOI) 

“Setiap 30-60 menit permainan, pastikan gamers melakukan istirahat minimal selama 5 menit. Lakukan peregangan pada bagian dada, lengan, telapak tangan hingga jari. Selain itu, perhatikan postur tubuh ketika bermain dan jangan lupa selalu lakukan pemanasan," tutur Andi. 

Ia menambahkan, selain gerakan dan istirahat, pola hidup sehat juga tetap harus diperhatikan mulai dari olahraga hingga pola makan seimbang. 

Coda Indonesia juga menggandeng Rumah Sakit Pondok Indah - Bintaro Jaya khususnya Sport Medicine, Injury, and Recovery Center (SMIRC) yang akan menjadi tempat pelatihan/ pemulihan atlet esports yang mengalami cedera serta menjadi rujukan untuk cedera yang berhubungan dengan esports.

"Sesuai dengan semangat yang SMIRC usung ‘We take you back to sport, faster!’, melalui kerja sama ini kami ingin lebih aktif memberikan edukasi pencegahan cedera olahraga dan membantu para pegiat esport dengan keluhan cedera untuk dapat kembali berkarya dan pulih dari cedera dengan lebih cepat,” ungkap Chief Executive Officer RS Pondok Indah Group, dr. Yanwar Hadiyanto, MARS.