Bagikan:

JAKARTA – Baru-baru ini sebuah peneilitian menunjukkan jika teknologi luar angkasa yang didanai oleh NASA dapat membantu wanita menopause yang mengalami ketidaknyamanan akibat hot flashes.

Bahan yang semula dimaksudkan untuk sarung tangan untuk dipakai di luar angkasa kini digunakan oleh sebuah perusahaan yang bertujuan untuk membantu mereka yang menderita episode berkeringat dan kepanasan yang biasa terjadi di akhir menstruasi.

Menurut NASA, sekitar 1,3 juta orang memasuki masa menopause setiap tahun, dan kondisi tersebut dapat berlangsung selama beberapa tahun dan terkadang menyebabkan gejala 'melemahkan'.

Pembuat tekstil Louise Nicholson sedang mencari cara untuk memberikan bantuan kepada siapa pun yang mengalami gejala ini, tetapi dia menemukan sebagian besar pilihan kurang,  sampai dia menemukan bahan yang dimungkinkan oleh dana NASA.

"Saya melakukan beberapa penelitian awal untuk mencari tahu apa yang ada di pasar, dan sama sekali tidak ada apa-apa selain pakaian tidur," kata Nicholson, yang mendirikan Fifty One Apparel yang berbasis di London, dalam sebuah pernyataan kepada Daily Mail. Di tengah pencariannya, dia menemukan sebuah teknologi yang disebut Outlast.

Sementara Johnson Space Center NASA sedang mencari cara untuk meningkatkan insulasi dalam sarung tangan pakaian antariksa pada 1980-an dan menandatangani kontrak dengan Triangle Research and Development Corporation untuk menyelidiki penggunaan apa yang disebut bahan perubahan fase.

Bahan-bahan ini dapat mempertahankan suhu yang konsisten saat berubah dari padat ke cair atau sebaliknya.

Triangle dapat menyematkan bahan pengubah fase ke dalam mikrokapsul yang kemudian dapat digunakan sebagai sisipan kain untuk sarung tangan pakaian antariksa.

Sarung tangan itu tidak pernah sampai ke luar angkasa, tetapi perusahaan lain yang dikenal sebagai Outlast Technologies memperoleh hak paten untuk bahan tersebut dan memasarkannya dengan nama Outlast.

Dengan mengikat Outlast ke benang selulosa, pakaian Fifty One Apparel mempertahankan sifat pengatur suhu dari bahan yang dapat berubah fase tetapi mempertahankan tampilan dan nuansa kain kelas atas.

Produk awal termasuk garis kemeja dalam empat gaya yang dijual kepada konsumen di daerah London di acara-acara dan sekarang perusahaan telah melompat ke e-commerce untuk menjual atasan, bawahan dan pakaian tidur.

Perusahaan yang dinamai untuk usia ketika kebanyakan wanita mulai mengalami gejala menopause, telah mengembangkan jajaran produknya menggunakan teknologi Outlast, termasuk aksesori seperti syal, masker wajah, dan turban.

Pada tahun 2021, Amerika Serikat adalah pasar terbesar kedua di Fifty One setelah Inggris, dan perusahaan sedang mencari distributor lokal untuk produk tersebut.