Mengenal Teknologi 5G Smart Mining, Begini Fakta-faktanya
Peresmian 5G Smart Mining di wilayah Tambang Grasberg milik PT Freeport Indonesia (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Teknologi 5G Smart Mining jadi salah satu inovasi Pemerintah di bidang pertambangan. Peresmian 5G Smart Mining dilakukan secara langsung oleh Presiden Jokowi dengan dihadiri sejumlah pejabat. VOI akan merangkum sejumlah fakta menarik terkait 5G Smart Mining.

Mengenal Teknologi 5G Smart Mining

5G smart mining adalah teknologi terbaru di sektor pertambangan yang saat ini dugunakan oleh PT Freeport Indonesia. Teknologi tersebut diresmikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Papua, Kamis, 01 September.

Teknologi 5G smart mining sendiri merupakan hasil kerja sama antara Telkom Group dengan PT Freeport Indonesia.

“Dengan mengucap bismillahirahmanirahim, siang hari ini saya resmikan 5G underground smart mining di PT Freeport Indonesia secara resmi saya luncurkan,” jelas Jokowi di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Jayapura.

Jadi yang Pertama di Asia Tenggara

Saat meresmikan, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa teknologi yang diterapkan di Freeport jadi yang pertama di Asia. Jokowi juga mengungkapkan rasa bangganya atas inovasi yang berhasil diterapkan perusahaan di sektor mining.

"Hari ini kita buktikan bahwa kita telah bergerak lebih maju dengan menerapkan 5G smart mining pertama di Asia Tenggara oleh PT Freeport Indonesia yang didukung PT Telkomsel," ucap Jokowi, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi menilai, Indonesia tidak boleh tertinggal dan harus bisa bersaing di seluruh sektor yang semakin terdigitalisasi, salah satunya pertambangan.

Manfaat 5G Smart Mining

Dalam paparannya, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa teknologi 5G Smart Mining berguna sebagai pendukung otomatisasi kendali jarak jauh. Selain itu teknologi ini akan membantu meningkatkan kerja dan produktivitas pertambangan Freeport.

"Ini sebuah pertambangan tembaga salah satu yang terbesar di dunia dan saya senang sudah menggunakan 5G underground mining yang kita harapkan semuanya lebih efisien, semuanya lebih produktif," ujar Presiden, dikutip dari Antara.

Selain itu ia juga menekankan pentingnya sektor pertambangan yang harus segera menerapkan teknologi seperti realitas bertambah, augmented reality (AR), internet of things (ioT) dan big data demu mendukung operasional dalam pertambangan.

Keunggulan Jaringan 5G

Indonesia mulai menerapkan jaringan 5G yang memiliki sejumlah keunggulan terutama dalam hal kecepatan, kekuatan sinyal, latensi, keamanan data, dan kecerdasan perangkat melalui multiple-input dan multiple-output. Hal itu memungkinkan lebih banyak ruang kecepatan data lebih tinggi.

Sedangkan kehadiran teknologi 5G Mining di PTFI dilakukan melalui pembaharuan infrastruktur, penguatan jaringan, dan pengembangan platform mobile edge computing. Dengan begitu teknologi ini membantu mengendalikan mesin bahkan kendaraan tambang di bawah tanah dari jarak jauh. Bahkan memungkinkan juga melakukan pengendalian di atas permukaan tanah.

Teknologi 5G juga memberi peluang kepada PTFI untuk melakukan monitoring serta mencegah risiko kecelakaan kerja lewat optimalisasi penggunaan kamera.

Mampu Tingkatkan Produktivitas

Di kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan bahwa penerapan 5G di sektor pertambangan mampu meningkatkan kapasitas produksi tambang.

"Kalau kita lihat dari yang kita pelajari dari Deloitte internasional di mana 5 g ini sudah berjalan di Amerika Serikat, Swedia, Tiongkok, dan Rusia, di mana hasilnya meningkatkan produktivitas sampai 25 persen, biaya operasional khususnya pengeboran turun 40 persen dan tentu penghematan energi 20 persen," ucap Erick di tempat yang sama.

Selain terkait teknologi 5G Smart Mining, dapatkan informasi menarik lain lewat VOI.ID.