Erick Thohir Sebut Pemanfaatan Teknologi 5G Mining Bakal Kerek Produksi Freeport 25 Persen
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Eirck Thohir memastikan PT Freeport Indonesia (PTFI) mengikuti jejak industri pertambangan di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, China, dan Eropa, khususnya dalam hal pemanfaatan teknologi terbarukan untuk operasional pertambangan.

Pernyataan tersebut disampaikan Erick Thohir di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat peluncuran teknologi 5G Mining di kawasan PT Freeport Indonesia, Tembagapura, Papua.

Erick menjelaskan, pemanfaatan teknologi 5G untuk operasional perusahaan terbukti berhasil meningkatkan produktivitas hingga 25 persen.

Tak hanya itu, lanjut Erick, teknologi 5G juga bisa menekan biaya operasional berupa pengeboran hingga 40 persen. Sementara, penghematan energi mencapai 20 persen.

"5G mining ini sudah berjalan di Amerika, Swedia, Tiongkok, dan Rusia. Di mana hasil bisa meningkatkan produktivitas meningkat sampai 25 persen. Lalu, biaya operasional, itu pengeboran khususnya, bisa turun sampai 40 persen. Dan tentu penghematan energi sebesar 20 persen," kata Erick, Kamis, 1 September.

Kata Erick, sebagai pemegang saham mayoritas, Kementerian BUMN memastikan akan terus melakukan benchmarking dengan industri pertambangan di luar negeri. Khususnya, terkait pemanfaatan teknologi terbaru untuk operasional anggota MIND ID.

"Hal ini yang kita minta, akan kita coba benchmarking seluruh group MIND ID. Tidak hanya operasional, tapi juga digitalisasi MIND ID," jelasnya.

Erick juga memastikan transformasi industri pertambangan dalam negeri terus dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menguatkan hilirisasi dan segala turunannya sesuai arahan dan permintaan Presiden Jokowi.

"Pertambangan tidak kalah pentingnya, ini program yang sangat serius yang Bapak (Presiden Jokowi) dorong, tidak lain hilirisasi daripada pertambangan dan segala turunannya," ucapnya.