Oportunis Apple dengan <i>Chipset</i> M1 Buatan ARM
Kemampuan chipset M1 Apple (dok. Apple)

Bagikan:

JAKARTA - Apple baru saja memperkenalkan chipset buatannya sendiri, yakni M1. Prosesor berbasis ARM ini menjadi otak baru bagi piranti komputer Mac, menggantikan chipset buatan Intel. 

Sebagai system on chip (SoC) M1 Apple Silicon ini dikemas dalam fabrikasi prosesor berukuran 5nm, sama seperti jajaran A14 Bionic di iPhone 12 series. Di mana Apple menjanjikan performa prosesor buatannya lebih baik dari generasi sebelumnya. 

Apple mengatakan bahwa fokus utama mereka adalah efisiensi. Mereka menggunakan teknologi ‘Unified Memory Architecture', yang berarti RAM, CPU, dan GPU dapat digunakan bersama yang memungkinkan pengurangan konsumsi daya.

"Kinerja dan fitur terdepan di industri sambil terus berfokus pada efisiensi performa dari M1," kata SVP, Hardware Technologies Apple, Johny Srouji, dalam presentasinya, seperti dikutip VOI dari laman Apple, Rabu, 11 November.

Dalam hal spesifikasi, chip M1 baru memiliki 16 miliar transistor yang luar biasa, jauh lebih tinggi dari 11,8 miliar yang digunakan pada A14 Bionic iPhone 12. Core CPU juga ditingkatkan dari enam menjadi delapan inti untuk mendongkrak kinerja.

Komponen internal M1 Apple (Apple)

Saking kencangnya GPU di M1 diklaim bisa menjalankan kinerja multithread secara bersamaan. Seperti pemutaran video 4K, sampai merender gambar 3D kompleks bisa dilakukan dengan total kemampuan komputasinya disebut mencapai 2,6 teraflops.

"Belum pernah ada chip seperti M1. Ini dibuat berdasarkan pengalaman mendesain chip untuk iPhone, iPad, dan Apple Watch selama lebih dari satu dekade," ujar Johny Srouji,

Mengakhiri Kemitraan dari Intel 

Sejatinya lini produk Mac pada generasi sebelumnya menggunakan jeroan dari Intel. Namun sejak pengumumannya beberapa waktu lalu, Apple akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kemitraanya dengan Intel yang sudah berlangsung selama 15 tahun.

Kinerja CPU M1 Apple (dok. Apple)

Dikutip dari CNBC, ARM berhasil mengembangkan prosesor dengan fabrikasi yang lebih kompleks dan efisien dibanding arsitektur x86 di chip Intel. Hal tersebut diamini Apple yang kemudian berinvestasi besar di area semikonduktor.

CEO Apple, Tim Cook sendiri, sudah lama menyebut strategi jangka panjang untuk membangun ekosistem besar Apple dengan mengendalikan teknologi primer dari lini produknya. Hingga akhirnya mereka bisa membuat prosesor sendiri untuk iPhone, iPad, dan kini piranti PC Mac.