Intel Luncurkan Gaudi2, Chip AI yang Diklaim Bisa Geser Dominasi CUDA NVIDIA
Sandra Rivera, kepala pusat data dan AI Intel, sebut pasar chip AI diperkirakan tumbuh sekitar 25% per tahun. (foto: twitter @intel)

Bagikan:

JAKARTA - Intel Corp pada Selasa, 10 Mei  meluncurkan chip baru yang disebut Gaudi2 yang berfokus pada komputasi kecerdasan buatan. Ini dikarenakan produsen chip itu kini membuat dorongan yang lebih besar ke pasar chip AI di dunia yang saat ini didominasi oleh Nvidia Corp.

Gaudi2 adalah prosesor generasi kedua oleh Habana Labs, startup chip AI Israel yang dibeli Intel pada akhir 2019 dengan harga sekitar 2 miliar dolar AS (Rp29 triliun). Startup chip AI itu telah mendapatkan investasi besar dalam beberapa tahun terakhir karena komputasi AI adalah salah satu area dengan pertumbuhan tercepat untuk pusat data.

Menggeser pangsa pasar dari Nvidia telah menjadi tantangan karena banyak peneliti dan perusahaan AI telah terbiasa menggunakan platform perangkat lunak CUDA Nvidia. Jadi selain chip baru untuk komputasi AI, Intel mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah fokus pada pengembangan perangkat lunaknya.

“CUDA bukanlah ceruk  di mana Nvidia dapat benar-benar bertahan lama dalam mempertahankan pasarnya,” kata chief business officer di Habana Labs, Eitan Medina. Ia menambahkan bahwa platform perangkat lunak Intel adalah standar terbuka, bahkan gratis untuk diunduh dan digunakan dari GitHub, situs pengembangan perangkat lunak. “Sekarang pertanyaannya adalah siapa yang dapat melakukan pekerjaan secara efisien?” kata Median seperti dikutip Reuters.

Medina mengatakan Gaudi2 dua kali lebih cepat dari chip AI Habana sebelumnya dan diproduksi di teknologi transistor 7-nanometer Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) dari sebelumnya 16-nanometer. Umumnya semakin kecil ukuran transistor, semakin cepat dan kuat chip tersebut.

Intel juga meluncurkan chip baru bernama Greco untuk pekerjaan inferensi yakni mengambil algoritme AI dan membuat prediksi atau mengidentifikasi objek.

Sandra Rivera, yang mengepalai pusat data dan AI Intel, mengatakan pasar chip AI diperkirakan tumbuh sekitar 25% per tahun dalam lima tahun ke depan hingga mencapai sekitar $50 miliar. "Kami bermaksud untuk berinvestasi dan berinovasi untuk memimpin pasar ini," katanya, seraya menambahkan bahwa investasi akan semakin banyak di perangkat lunak, baik untuk memperluas tim Intel dan membeli perusahaan lain.