Bagikan:

JAKARTA - Investor yang berspekulasi apakah Elon Musk akan menyelesaikan akuisisi Twitter Inc senilai 44 miliar dolar AS (RP636,6 triliun) telah membuat saham perusahaan media sosial itu pada Rabu, 27 April, turun  ke level terendah sejak kesepakatan tersebut diumumkan dua hari lalu.

Pialang mulai  khawatir bahwa Musk mungkin tidak memiliki cukup uang untuk mendanai kontribusi tunai   21 miliar dolar AS (Rp302,3 triliun) dan dapat memutuskan untuk tidak menjual beberapa saham Tesla Inc  untuk menutup kekurangannya.

Elon Musk dianggap sempat ragu. Pasalnya, awal bulan ini, dia memutuskan pada menit terakhir untuk tidak mengambil kursi di dewan Twitter. Pada tahun 2018, Musk juga men-tweet bahwa ada "pendanaan yang dijamin" untuk kesepakatan 72 miliar dolar AS (Rp1036 triliun)  untuk menjadikan Tesla perusahaan privat, tetapi akhirnya ia tidak melanjutkan tawaran tersebut.

Selain itu, Musk hanya harus membayar biaya perpisahan  1 miliar dolar AS (Rp14,4 triliun) yang hanyalah remahan kekayaannya yang diperkirakan oleh Forbes sebesar  240 miliar dolar AS (3455,7 triliun),  untuk membatalkan akuisisi itu.

"Ada banyak risiko utama selama enam bulan ke depan yang diperlukan untuk menyelesaikan kesepakatan," kata Chris Pultz, manajer portofolio untuk arbitrase merger di Kellner Capital.

Saham Twitter pada Rabu lalu mengakhiri perdagangan di New York turun 2,1% pada angka  48,68 dolar AS per lembar. Ini menjadi  diskon besar untuk harga penawaran 54,20 dolar AS yang diajukan Musk

Menurut perhitungan Reuters, ini juga  menyiratkan peluang 62% dari kesepakatan itu untuk  diselesaikan.   Musk, yang tidak memiliki kepemilikan media lain, dipastikan tidak akan menghadapi pengawasan antimonopoli atas akuisisi Twitter.

Sementara, saham Tesla juga turun lebih dari 12% pada Selasa, membuat kerugian nilai   126 miliar dolar AS, di tengah kekhawatiran Musk harus menjual saham di pembuat mobil listrik untuk membayar cek ekuitas sebesar  21 miliar dalam kesepakatan Twitter.

Namun Musk dapat menenangkan beberapa kegelisahan pasar dengan memberikan rincian lebih lanjut tentang sumber pembiayaan ekuitasnya atau membawa mitra untuk membantu membeli twitter. Namun, ini dapat menimbulkan risiko baru pada kesepakatan berdasarkan identitas mitra ini

Roy Behren, anggota pengelola Westchester Capital Management, yang memiliki  5,4 miliar dolar AS  aset yang dikelola, mengatakan biaya penghentian kesepakatan senilai   1 miliar dolar AS tidak cukup tinggi untuk membuat Musk berpikir dua kali untuk meninggalkan kesepakatan.

"Dalam konteks kekayaan bersihnya, dan ukuran transaksi, biayanya (untuk membatalkan) lebih kecil dari yang diperkirakan," kata Behren.