Bagikan:

JAKARTA - Aplikasi media sosial India pesaing Twitter, Koo,  baru saja memperkenalkan layanan verifikasi mandiri kepada penggunanya. Koo menjadi satu-satunya di dunia yang memiliki layanan seperti ini.

Hal ini tentu tidak biasa, tetapi diyakini akan membawa kredibilitas dan kepercayaan pada Koo. Pengguna dapat memverifikasi sendiri profil mereka hanya dalam hitungan detik menggunakan kartu identitas yang disetujui pemerintah.

Pengguna akan dapat memverifikasi diri mereka sendiri di Koo dengan menautkan akun mereka ke nomor biometrik unik dari basis data identitas digital Aadhaar di New Delhi. Mereka akan menerima kata sandi satu kali pada nomor telepon terdaftar Aadhaar mereka untuk otentikasi.

Salah satu pendiri dan kepala eksekutif Koo Aprameya Radhakrishna, fitur ini dirancang untuk mengekang spammer, bot, dan trolling anonim.

Radhakrishna mengatakan, Koo juga akan bekerja dengan perusahaan pihak ketiga untuk memverifikasi pengguna dan tidak akan menyimpan ID pengguna. Ini akan membuat startup tidak dapat berbagi data pribadi pengguna dengan lembaga penegak hukum.

Langkah ini juga memposisikan Koo, yang beroperasi dalam 10 bahasa India dan telah diunduh lebih dari 30 juta kali untuk menjadi platform yang lebih menarik di antara pengiklan karena mereka akan memiliki opsi untuk menjangkau hanya pengguna yang telah memverifikasi diri mereka sendiri.

Nantinya, pengguna yang memverifikasi diri mereka sendiri akan mendapatkan tanda centang hijau pada nama mereka ketika mengomentari sebuah postingan.

“Ini secara mental akan memberikan masukan mereka dalam percakapan lebih berbobot. Postingan dan komentar dari pengguna terverifikasi pada akhirnya dapat berperingkat lebih baik di platform," kata Radhakrishna seperti dikutip dari TechCrunch, Kamis, 7 April.

Koo cukup berbeda dalam memberikan lencana verifikasi, biasanya media sosial lain hanya menyediakan fitur ini untuk selebriti dan tokoh masyarakat berpengaruh lainnya. Sebagai catatan, tidak ada platform media sosial lain di dunia yang mengambil langkah seperti ini.

Selain itu, ini juga merupakan bagian dari upaya yang lebih luas dari Koo untuk secara proaktif mengatasi tantangan yang telah mengganggu perusahaan media sosial Twitter dan Facebook yang sudah mapan.

Terakhir, Radhakrishna juga menyatakan Koo sedang mengevaluasi cara-cara baru termasuk web3 untuk menghasilkan uang di platform.