JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, telah menyalurkan bantuan kuota internet untuk guru dan pelajar secara bertahap. Hanya saja penyebaran subsidi kuota internet ini justru tidak merata.
Tak sedikit warganet yang menerima subsidi kuota internet, meski sudah lulus kuliah. Sementara warganet lainnya, justru belum menerima subsidi kuota dari kemendikbud ini.
Namun perlu diingat, subsidi kuota internet tak bisa sembarangan digunakan selain mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Besaran kuota internet yang diterima juga berbeda-beda untuk setiap jenjang pendidikan.
Untuk jenjang siswa PAUD akan menerima 20GB perbulan. Kuota 35GB untuk pelajar SD-SMA dan 42GB untuk pengajar PAUD-SMA. Sementara untuk mahasiswa dan dosen, kuota internet yang diberikan sebesar 50GB.
Bagi yg belum paham bantuan kuota data internet dari Kemendikbud, ini rinciannya:
📱 Kuota Umum : Bisa dipakai akses apa aja
📱 Kuota Belajar: Hanya bisa digunakan untuk akses web dan aplikasi pembelajaran
(1/2) pic.twitter.com/b19jI0CWj5
— Hishi (@HishigiKuzuryu) September 30, 2020
Masing-masing kuota yang diberikan terdiri dari dua jenis, yaitu kuota umum dan kuota belajar. Untuk tingkat mahasiswa, kuota umum yang diberikan sebesar 5GB sementara kuota belajar 45GB.
Merujuk laman Kemendikbud, subsidi kuota internet yang dibagikan terdiri dari 5GB kuota umum dan 45GB kuota multimedia. Pada informasi kuota tidak disebutkan jenis-jenis situs dan aplikasi yang dapat diakses.
Sedangkan pada kuota multimedia atau kuota belajar, akan terpakai ketika pengguna membuka aplikasi maupun situs yang sudah ditentukan pemerintah. Khusus bantuan kuota internet untuk pelajar, aplikasi yang menggunakan kuota belajar antara lain Bahaso, Google Classroom, Edmodo, Ruangguru, Zenius dan pesan instan WhatsApp.
Selain itu, kuota belajar juga bisa digunakan untuk membuka aplikasi konferensi video yaitu Zoom, Google Meet, Microsoft Teams, U Meet Me dan Cisco Webex. Beberapa situs yang dapat diakses menggunakan kuota belajar gratis adalah laman resmi Kemendikbud, kampus dan situs belajar Kelas Pintar.
BACA JUGA:
Situs yang tidak termasuk dalam kuota belajar, tetap bisa dibuka menggunakan kuota umum, sebesar 5GB. Kuota tersebut bisa digunakan untuk membuka berbagai aplikasi, termasuk di antaranya YouTube, media sosial seperti Instagram dan TikTok, serta platform belanja online seperti Tokopedia dan Zalora.
Penyaluran bantuan kuota internet dilakukan dalam dua tahap setiap bulan, untuk bulan ini, berlangsung pada 22-24 September dan 28-30 September 2020. Kuota tersebut berlaku selama 30 hari sejak diterima.