Bagikan:

JAKARTA – Petinggi Ripple (XRP) Chris Larsen dilaporkan mendukung kampanye transisi Bitcoin dari mekanisme Proof-of-Work (PoW) ke Proof-of-Stake (PoS). Pasalnya PoS dinilai lebih ramah lingkungan dan tidak boros energi seperti jaringan PoW yang bisa digunakan untuk aktivitas penambangan (mining) dengan menggunakan perangkat komputasi tinggi.  

Sebagai gantinya, PoS memungkinkan mekanisme staking untuk mendapatkan reward berupa koin. Untuk melakukan staking, pengguna tidak harus memiliki perangkat komputasi tinggi seperti VGA terbaru, rig mining dan sejenisnya. Pengguna hanya perlu memiliki koin saja dan mempertaruhkan (stake) koinnya untuk keperluan validasi di blockchain.

Larsen yang merupakan mantan CEO Ripple itu, kini menjabat Ketua Eksekutif dewan direksi Ripple. Dia meluncurkan kampanye baru bertajuk “Ubah Kode, Bukan Iklim.” Larsen dan sejumlah kelompok aktivis termasuk Greenpeace bersama-sama melakukan kampanye tersebut.

Kampanye ditujukan untuk meningkatkan kesadaran terkait dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh Bitcoin termasuk aktivitas penambangannya. Mereka juga mendesak BTC untuk beralih dari PoW ke PoS. Dalam wawancara dengan Bloomberg, Larsen menyatakan bahwa konsumsi energi listrik bisa meningkat ke jumlah daya yang sama dengan Jepang dalam lima tahun.

Dilansir dari Cryptoglobe, kampanye tersebut ditujukan untuk membeli iklan selama beberapa bulan ke depan untuk menyebarkan pesannya, selain memobilisasi “jutaan anggota” Greenpeace dan Environmental Working Group untuk mendorong melawan dampak yang ditimbulkan Bitcoin.

“Kami berada dalam kampanye ini untuk jangka panjang, tetapi kami berharap — terutama karena Bitcoin sekarang dibiayai oleh entitas dan individu yang peduli dengan perubahan iklim — bahwa kami dapat memaksa kepemimpinan untuk setuju bahwa ini adalah masalah yang perlu ditangani,” ujar Michael Brune selaku penanggung jawab kampanye tersebut.

Tidak berhenti sampai di situ, Brune juga mendata sejumlah perusahaan yang mendapat dukungan dari kampanye tersebut adalah BlackRock, PayPal, dan GoldmanSach.

Di sisi lain, dalam beberapa pekan terakhir mata uang kripto nomor dua setelah Bitcoin, Ethereum, kian santer menggaungkan untuk melakukan transisi dari PoW ke PoS. Mata uang kripto yang terlebih dahulu menggunakn mekanisme PoS termasuk Cardano (ADA), Solana (SOL), Algorand (ALGO).