Analisis Ancaman Google Laporkan Aktivitas Peretas Rusia yang Targetkan NATO dan Militer Eropa Timur
Grup Analisis Ancaman Google laporkan aktivitas ancaman siber di NATO. (foto; dok. Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA -  Grup Analisis Ancaman Google dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Rabu, 30 Maret, menyatakan jika peretas asal Rusia baru-baru ini berusaha untuk menembus jaringan NATO dan militer beberapa negara Eropa timur,

Laporan itu tidak mengatakan kelompok atau lembaga militer mana yang menjadi sasaran dalam apa yang disebut Google sebagai "kampanye phishing kredensial" yang diluncurkan oleh kelompok berbasis di Rusia bernama, Coldriver, atau Callisto.

Pada tahun 2019, perusahaan keamanan siber Finlandia F-Secure Labs menggambarkan Callisto sebagai aktor ancaman yang tidak dikenal. Mereka tertarik pada pengumpulan data intelijen terkait dengan kebijakan luar negeri dan keamanan di Eropa.

"Kampanye ini dikirim menggunakan akun Gmail yang baru dibuat ke akun non-Google, sehingga tingkat keberhasilan kampanye ini tidak diketahui," kata laporan itu, seperti dikutip oleh Reuters. NATO sendiri tidak segera tersedia untuk mengomentari laporan tersebut.

Kelompok itu juga menargetkan Pusat Keunggulan NATO (NATO Centre of Excellence), kata laporan Google, Rabu lalu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Dalam sebuah pernyataan, NATO tersebut tidak secara langsung membahas laporan Google. "Kami melihat aktivitas siber berbahaya setiap hari," kata sumber NATO menanggapi adanya serangan siber.

Rusia, yang sekarang berada di bawah sanksi ekonomi Barat menyusul keputusannya untuk menyerang Ukraina pada 24 Februari lalu terus menyangkal tuduhan memprakarsai serangan dunia maya terhadap sasaran-sasaran Barat.