Zoom Hadirkan Fitur Baru Khusus Penyandang Disabilitas
Ilustrasi Zoom (Mika Baumeister / Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Layanan video konferensi Zoom kembali memanfaatkan situasi dengan meluncurkan fitur terbarunya, di tengah pandemi COVID-19. Fitur baru itu dirancang untuk membuat platform obrolan video lebih mudah diakses oleh semua pengguna, termasuk penyandang disabilitas.

Mengutip CNET, Jumat 26 September, dengan fitur ini orang-orang dapat mengatur ulang video di Galley View ke dalam penempatan apa pun yang diinginkan, hanya dengan mengeklik, menyeret, dan melepaskan. 

Salah satu fungsi dari fitur ini yaitu seperti membantu penyandang disabilitas mendekatkan video penerjemah kepada siapa saja yang membagikan konten agar dapat melihatnya dengan lebih mudah.

"Di Zoom, kami berusaha untuk memastikan bahwa orang-orang dari berbagai komunitas dapat bertemu dan berkolaborasi satu sama lain dengan mempertimbangkan jangkauan luas kemampuan pendengaran, penglihatan, mobilitas, dan kognitif," ungkap pihak Zoom dalam keterangan resminya.

Selain itu, pengguna juga dapat menyematkan beberapa video penting selama rapat, host dan co-host juga bisa memberi izin hingga sembilan orang untuk memasang pin pada beberapa video.

Zoom juga meluncurkan multi-spotlight, yang mirip dengan multi-pinning, kecuali video yang disorot muncul untuk semua orang dalam rapat. Fitur ini dapat berguna saat rapat besar, di mana penyelenggara ingin menyoroti penerjemah dan pembicara untuk semua orang.

Fitur-fitur tersebut bergabung dengan beberapa alat lain yang berfokus pada aksesibilitas di Zoom, termasuk teks tertutup, dukungan pembaca layar, dan pintasan keyboard.

Zoom mengatakan bahwa mereka telah bekerja dengan berbagai organisasi untuk mempermudah orang-orang dengan berbagai kebutuhan agar lebih mudah menggunakan platform tersebut.

"Tim kami mematuhi WCAG (Panduan Aksesibilitas Konten Web) 2.1 AA saat merancang dan mengembangkan setiap fitur untuk memastikan bahwa pertimbangan aksesibilitas tidak hanya bagus untuk dimiliki, tetapi juga persyaratan dalam proses pengembangan kami," ujar pihak Zoom.

Dengan begitu, nantinya akan semakin banyak perusahaan teknologi yang meluncurkan fitur aksesibilitas karena organisasi dan pendukung menunjukkan perlunya aksesibilitas teknologi yang lebih besar. Pandemi COVID-19 ini juga menyoroti urgensi akomodasi bagi penyandang disabilitas.