Akibat Invasi Rusia, Kekurangan Chipset Global Diprediksi Tak Kunjung Temukan Titik Terang
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Invasi Rusia ke Ukraina tak hanya berdampak pada bisnis antariksa dan media sosial, tetapi juga signifikan terhadap kekurangan chipset secara global.

Bahan utama dalam membuat chipset adalah neon, dan setengah dari pasokan neon di dunia diproduksi oleh Ingas dan Cryoin yang berbasis di Ukraina.

Baik Ingas dan Cryoin memproduksi 45 persen hingga 54 persen neon kelas semikonduktor dunia yang sangat penting untuk laser yang digunakan pada proses pembuatan chipset.

Dalam keadaan normal, Ingas memproruksi 15.000 hingga 20.000 meter kubik neon per bulan, dengan sekitar 75 persen darinya langsung masuk ke industri chipset. Menurut perusahaan riset pasar Techcet, produksi neon global mencapai 540 metrik ton per tahun.

Diketahui, pabrikan-pabrikan ini telah menghentikan operasi mereka karena Rusia meningkatkan serangannya ke negara itu, yang dapat berdampak negatif pada pasokan chipset global.

Menurut sebuah laporan dari Reuters, penghentian produksi neon dapat memperburuk kekurangan chipset secara global. Seorang analis di perusahaan riset CFRA, Angelo Zino berpendapat, jika konflik terus berlanjut, produksi chipset global dapat terpukul karena perkiraan sangat bervariasi tentang jumlah stok neon yang dimiliki pembuat chipset.

"Jika stok habis pada bulan April dan pembuat chip tidak memiliki pesanan yang terkunci di wilayah lain di dunia, itu kemungkinan berarti kendala lebih lanjut untuk rantai pasokan yang lebih luas dan ketidakmampuan untuk memproduksi produk akhir untuk banyak pelanggan utama," ungkap Zino seperti dikutip dari Digital Trends, Sabtu, 12 Maret.

Laporan juga menyebutkan bahwa Cryoin dikatakan tidak dapat memenuhi pesanan untuk 13.000 meter kubik neon bulan ini kecuali konflik di antara kedua negara tersebut berakhir.

Sementara perusahaan dapat bertahan setidaknya tiga bulan dengan pabrik ditutup, namun jika peralatan rusak, akan ada hambatan yang lebih besar pada keuangan perusahaan, dan akan mempersulit untuk memulai kembali operasi dengan cepat.

Perusahaan juga tidak yakin apakah akan dapat mengakses bahan baku tambahan untuk membuat neon. Gangguan tersebut menimbulkan ancaman mengerikan bagi industri yang baru saja memulai jalan menuju pemulihan dari dua tahun kekurangan rantai pasokan terkait pandemi.

Guncangan dari kekurangan tersebut telah menyebabkan penundaan produksi mulai dari bisnis otomotif seperti Ford F-150 hingga gadget milik Apple dan hampir semua yang ada di antaranya.