Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan milik Jack Ma, Alibaba dikabarkan akan segera mengucurkan dana segar ke layanan ride-hailing asal Singapura, Grab. Besaran dana yang akan dikucurkan sekitar 3 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp44.5 triliun.

Menurut laporan Bloomberg, Selasa 15 September, Alibaba akan menjadi investor tunggal dalam pendanaan tersebut, dan dana ini akan dihabiskan untuk mengakuisisi sebagian saham Grab yang dipegang oleh Uber Technologies Inc.

Uber diketahui memiliki sekitar 27,5 persen saham di Grab, sebagai kesepakatan yang dibuat oleh kedua perusahaan pada 2018 lalu. Saat itu, Uber hengkang dari pasar Asia Tenggara dan bisnisnya di kawasan ini dijual ke Grab.

CEO dan Co-Founder Grab Anthony Tan juga sepakat untuk membayar Uber sekitar 2 miliar dollar AS setara Rp 29,7 triliun, apabila perusahaan tersebut tidak go public (IPO) pada 2023 mendatang.

Sebagai informasi, laporan pendanaan Alibaba ini hanya selang beberapa hari setelah kabar bahwa Gojek dan Grab telah melanjutkan pembicaraan merger dengan desakan SoftBank, tetapi negosiasinya seperti apa belum diketahui hingga kini.

Grab, yang diperkirakan memiliki valuasi 14 miliar dolar AS dan menganggap SoftBank Group Corp sebagai salah satu pendukungnya, ia telah berekspansi ke layanan keuangan, pengiriman makanan, dan pembayaran seluler selama beberapa tahun terakhir. Pada Juni, Grab mengumumkan pengurangan 5 persen dalam jumlah staf karena memangkas biaya di tengah pandemi COVID-19.

Jika investasi Alibaba berhasil, kemungkinan akan menjadi kesepakatan terbesar raksasa e-commerce China di Asia Tenggara setelah menghabiskan 4 miliar dolar AS untuk mengambil kendali dan mengembangkan bisnis atas Lazada yang bermarkas di Singapura.