Bagikan:

JAKARTA – Pandemi COVID-19 telah memukul perekonomian di berbagai sektor, termasuk di sektor fashion. Hal ini telah membuat  banyak gerai dari Tadashi Shoji, terpaksa tutup. Namun perancang busana kelahiran Jepang itu mengatakan bahwa ia mampu mempertahankan bisnisnya selama pandemi berkat keberhasilan e-commerce dan penjualan khusus.

Merek yang berbasis di Los Angeles, California ini merilis peragaan busana digital secara online pada hari Sabtu, 12 Februari  selama New York Fashion Week.

Dengan biaya yang rendah, video tersebut difilmkan di kafetaria perusahaan dengan pencahayaan dan pengeditan yang kreatif.

“Secara logistik sangat berat, tetapi sangat beruntung bagi kami karena COVID e-com kami meningkat pesat. Itu membantu saya bertahan di masa COVID ini,” kata Shoji kepada Reuters.

"Jika kami tidak memiliki infrastruktur e-com yang kuat untuk kami, saya pikir, saya pikir bisnis kami akan turun," kata perancang busana berumur 74 tahun ini.

Shoji mengatakan musim ini terinspirasi oleh "ekspresi tanpa batas" dan telah menambahkan siluet berbeda ke repertoar body-con normalnya.

Pakaian pria adalah inspirasi untuk banyak penampilan dengan kain beludru stretch, shimmer dan celah yang memberikan feminitas. Tulle, renda, dan manik-manik tangan khas sang desainer membuat koleksi ini tampak akrab bagi para penggemar lamanya.

New York Fashion Week akan berakhir pada 16 Februari dengan lebih dari 150 desainer telah mempresentasikan koleksi mereka secara langsung atau online.