JAKARTA - Apple tengah menghadapi gugatan atas masalah baterai earbud nirkabel, Beats by Dre Powerbeats Pro yang tak sesuai dengan klaimnya saat diiklankan.
Perusahaan mengatakan bahwa earbud nirkabel tersebut dapat bertahan sembilan jam, tetapi salah seorang warga New York, Alejandro Vivar, mengaku klaim Apple menyoal baterai adalah palsu.
Tak hanya itu, Vivar juga menggugat masalah cacat desain pada Powerbeats Pro di mana perangkat tak bisa mengisi daya dengan benar. Menurut Vivar, masalahnya adalah bahwa earbud tidak selalu mengisi daya dengan benar, dan itu karena kasing yang dirancang dengan buruk. Earbud diduga mudah copot dari tempat duduknya, dan mencegahnya mengisi daya.
Lebih lanjut, Vivar juga menolak klaim bahwa produk itu tahan keringat dan air dengan peringkat IPX4, menyatakan ini adalah penyebab lain yang perlu dikhawatirkan terkait dengan pengisian daya. Keringat dapat merusak kontak pengisian daya, Vivar menambahkan bahwa kerusakan akibat keringat seharusnya tidak tercakup dalam garansi produk.
Dalam gugatannya, Vivar diwakili oleh Spencer Sheehan dari Sheehan & Associates PC. Sheehan memiliki pengalaman sebelumnya menangani Apple atas klaim pemasaran, termasuk satu kasus di New York mengenai ketahanan air pada iPhone dan apa yang merupakan kerusakan air menurut garansi Apple.
Apple juga dituduh telah memperoleh lebih banyak keuntungan dengan mengorbankan konsumen, karena tidak mengungkapkan masalah yang akan terjadi dengan penggunaan Powerbeats Pro.
Melansir Apple Insider, Senin, 17 Januari, Vivar beralasan membeli earbud nirkabel ini karena tergiur dengan strategi pemasaran Apple yang menyatakan baterai akan bertahan selama waktu yang dijanjikan. Kedua earbud akan mengisi daya dan mempertahankan dayanya secara setara, tidak terpengaruh oleh keringat, dan bahwa kemampuan pengisian daya tidak akan terpengaruh secara negatif oleh desain atau manufaktur dari produk.
BACA JUGA:
Namun, semua itu menurut Vivar tidak terjadi sesuai ekspektasinya. Gugatan tersebut bertujuan untuk mewakili kelas pembeli di beberapa negara bagian, dimulai dengan New York tetapi juga termasuk Georgia, Michigan, Montana, North Dakota, Oklahoma, Rhode Island, South Dakota, dan Virginia.
Gugatan tersebut meminta Apple untuk memperbaiki situasi, memberi kompensasi kepada pengguna yang terkena dampak dan membayar ganti rugi yang tidak ditentukan. Jika gugatan tersebut sepenuhnya disertifikasi sebagai class action, itu akan mencakup pelanggan di beberapa negara bagian tersebut.