YOGYAKARTA - Shaikh Salman bin Ebrahim Al-Khalifa telah menjabat sebagai Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) selama lebih dari satu dekade. Selain itu, ia memiliki pengalaman sebagai Presiden Federasi Sepak Bola Bahrain serta menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Disiplin FIFA.
Ebrahim Al-Khalifa berasal dari Bahrain dan kini dikenal luas di dunia sepak bola. Namanya terkenal baik di tingkat nasional, regional Asia, maupun di panggung internasional. Selama kariernya, Shaikh Salman bin Ebrahim Al-Khalifa memegang berbagai posisi penting di Asosiasi Sepak Bola Bahrain, AFC, hingga Fédération Internationale de Football Association (FIFA).
Jadi, siapakah sebenarnya Ebrahim Al-Khalifa? Mari simak lebih jauh profil Shaikh Salman bin Ebrahim Al-Khalifa dan sepak terjangnya di dunia sepak bola.
Profil Shaikh Salman bin Ebrahim Al-Khalifa
Shaikh Salman bin Ebrahim Al-Khalifa lahir pada 2 November 1965 di Riffa, Bahrain, dan saat ini berusia 58 tahun. Ia merupakan anggota keluarga Kerajaan Bahrain. Menurut laporan dari The National News, Shaikh Salman meraih gelar sarjana dalam bidang Sastra Inggris dan Sejarah dari Universitas Bahrain pada tahun 1992.
Kariernya di dunia sepak bola nasional dimulai pada tahun 1998 ketika ia menjadi Wakil Presiden Asosiasi Sepak Bola Bahrain, dan empat tahun kemudian, ia dipromosikan menjadi Presiden organisasi tersebut. Pada Mei 2013, Shaikh Salman terpilih sebagai Presiden Konfederasi AFC, yang secara otomatis membawanya ke dalam posisi Komite Eksekutif FIFA.
BACA JUGA:
Karier Shaikh Salman bin Ebrahim Al-Khalifa di Dunia Sepak Bola
Setelah menjadi pemimpin AFC, Shaikh Salman segera melakukan perubahan aturan yang menyebabkan Pangeran Ali bin Hussein dari Yordania kehilangan posisi sebagai salah satu perwakilan Asia di Komite Eksekutif FIFA.
Menurut Bahrain News Agency, pada Kongres AFC ke-33, Shaikh Salman bin Ebrahim Al-Khalifa terpilih kembali secara aklamasi sebagai Presiden AFC untuk masa jabatan ketiga, yang akan berlangsung hingga tahun 2027.
Dengan demikian, Shaikh Salman bin Ebrahim Al-Khalifa akan memimpin AFC dari tahun 2013 hingga 2027, atau selama 14 tahun, menggantikan pendahulunya, Zhang Jilong dari China (2011-2013) dan Mohammed bin Hammam dari Qatar (2002-2011).
Pada tahun 2016, Shaikh Salman juga mencalonkan diri sebagai Presiden FIFA, bersaing dengan Gianni Infantino dan Pangeran Ali bin Hussein dari Yordania, untuk menggantikan Sepp Blatter yang mengundurkan diri. Namun, dalam pemilihan tersebut, Shaikh Salman kalah dari Gianni Infantino di putaran pertama maupun kedua.
Menurut Huffpost pada Januari 2016, pencalonan Shaikh Salman sempat diwarnai oleh tuduhan terkait keterlibatannya dalam penahanan dan pelecehan terhadap atlet selama aksi pemberontakan yang terjadi di Bahrain pada tahun 2011. Kemudian isu tersebut berhasil dipadamkan dengan bantuan pasukan Saudi Arabia. Shaikh Salman secara tegas membantah tuduhan tersebut.
Namun seperti dilaporkan oleh Bahrain News Agency (BNA), Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) yang dipimpin oleh Shaikh Salman dilaporkan sempat mengancam untuk menjatuhkan sanksi dan skorsing terhadap yang melanggar hukum. Sanksi bakal dijatuhkan bagi atlet, pelatih, dan administrator yang terlibat dalam demonstrasi atau tindakan yang dianggap berusaha menggulingkan rezim atau menghina tokoh-tokoh nasional.
Demikianlah ulasan profil Shaikh Salman bin Ebrahim Al-Khalifa. Sosoknya kini dikenal sebagai Presiden AFC serta mantan Wakil Ketua Komite Disiplin FIFA. Baca juga fakta unik Bahrain yang perlu Anda tahu.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.