JAKARTA - Penjualan mobil bekas di Indonesia tergolong naik sepanjang 2024 dibandingkan tahun sebelumnya, berdasarkan data yang diungkapkan Carro Indonesia.
Dari data yang dibagikan, penjualan mobil bekas diklaim naik dua kali lipat di tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya, yang memberikan fakta bahwa mobil bekas tergolong populer di Indonesia.
"Carro menyambut gembira fakta mobil bekas sangat populer di Indonesia, dan kami percaya bahwa tren penjualan ke depan masih positif karena memberi benefit tersendiri bagi konsumen," kata President Director of Carro Indonesia Bryan Tan, dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa, 14 Januari.
Bryan mengungkapkan alasan masyarakat memilih membeli mobil bekas ketimbang mobil baru, selain harga yang lebih terjangkau menurutnya hal lain yakni persentase penurunan nilai (depresiasi) mobil bekas lebih rendah, sehingga dapat dijual lagi dengan harga yang tidak terlalu turun.
“Risiko penurunan harga mobil bekas jauh lebih kecil karena depresiasi tersebut telah banyak terjadi di tahun-tahun awal pembelian mobil baru,” terangnya.
SEE ALSO:
Lebih lanjut ia mengatakan, umumnya mobil mengalami penurunan harga sekitar 15 hingga 25 persen per tahun dalam lima tahun pertama setelah pembelian.
Selanjutnya, ia menilai kualitas mobil bekas tidak jauh berbeda dengan yang baru, asalkan membelinya di tempat yang tepat. Ditambah biaya pajak dan premi asuransi yang lebih ringan dibanding mobil baru.
"Semua keuntungan itu hanya diperoleh konsumen dari mobil bekas," paparnya.
Menyambut tahun 2025, Carro juga memberikan sederet penawaran spesial. Meliputi diskon hingga Rp28 juta, uang muka 8 persen, hingga tukar tambah dengan cashback hingga Rp800 ribu.