JAKARTA - Pasar mobil bekas model hybrid ternyata cukup diminati ketimbang Battery Electric Vehicle (BEV) atau kendaraan listrik murni di Indonesia.
Hal tersebut berdasarkan pengalaman Belanja Mobil, brand jual beli mobil bekas. CEO (Chief Executive Officer) Belanja Mobil Agus Focus, mengatakan model hybrid tergolong laris manis di pasar mobil bekas di Indonesia.
"Kalau bicara hybrid itu di sini (Indonesia) laku bekasnya, sangat diminati karena harga bekasnya depresiasinya hampir sama dengan mobil konvensional pada umumnya," katanya, saat ditemui di kawasan Mangga Dua, Jakarta Utara, Kamis, 13 Desember.
Bahkan Agus Focus mengatakan, sampai saat ini mobil bekas hybrid yang dijual di Belanja Mobil tak pernah menemukan masalah signifikan, seperti baterai. Jadi, tergolong cukup aman apalagi yang menjual brand ternama asal Jepang.
"Sejak saya bermain di mobil bekas hampir tidak pernah menemukan masalah pada mobil hybrid," tambahnya.
SEE ALSO:
Berbeda dengan mobil listrik, COO (Chief Operating Officer) Belanja Mobil Azka Maulana mengatakan untuk segmen kendaraan listrik murni bekas tergolong turun dan tidak bertahan.
"Alasannya karena banyan brand yang perang harga juga. Jadi, brand itu kerap menurunkan harga mobil secara bertahap," ungkap Azka.
Selain itu, kekhawatiran masyarakat terhadap mobil listrik juga ada. Ia memberikan contoh banyak calon pembeli yang bertanya detail, terutama terkait kondisi baterai.
"Pertama yang ditanyakan itu kilometer sudah berapa, dan baterai health. Kita masih belum bisa berikan jawaban pasti karena berbeda dengan handphone,” pungkasnya.