Bagikan:

JAKARTA - Merek aftermarket Recaro sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan otomotif dunia, dengan harus menelan pil pahit karena masalah finansial serius.

Kini, ada kabar baik yang berembus untuk pemasok berbagai merek mobil ternama tersebut. Dilansir dari laman CarExpert, Kamis, 5 Desember, perusahaan manufaktur otomotif asal Italia yaitu Proma Group mengambil alih kepemilikan perusahaan pembuat jok tersebut.

Dengan pengambil alih kepemilikan merek yang memasok BMW, Volkswagen, dan Porsche ini, Recaro sesegera mungkin akan mulai kembali produksi lebih tepatnya pada awal Januari 2025.

Kempemilikan baru ini juga memungkinan Recaro untuk mempertahankan beberapa staf penjualan, dan teknologinya di Stuttgart, meskipun belum diketahui berapa banyak orang yang terkena dampak pengajuan kebangkrutan pada bulan Juli.

"Investasi kami di Recaro Automotive akan memperkuat kemampuan kami untuk menghadirkan produk tempat duduk premium, sekaligus merangkul inovasi paling mutakhir di sektor otomotif," kata CEO Proma Group Luca Pino, dalam siaran resminya.

Lebih lanjut ia mengatakan, nama Recaro terkenal di seluruh dunia sebagai tolok ukur teknologi industri Jerman, dan Proma Group, simbol keunggulan manufaktur Italia.

"Tentunya sangat antusias dengan masa depan dan kualitas yang akan diekspresikan di pasar otomotif berkat penyatuan dua perusahaan tersebut," tambahnya.

Seperti diberitakan VOI sebelumnya, kabar pengajuan pailit Recaro menjadi berita mengejutkan bagi para pekerja di dalam perusahaan. Mereka belum diberitahu mengenai situasi ini secara resmi. Serikat pekerja IG Metall meminta perusahaan untuk memberikan transparansi terkait masalah ini. Hingga saat ini, hanya Pengadilan Distrik Esslingen yang menyetujui permintaan administrasi mandiri.

Langkah ini cukup mengejutkan, mengingat Recaro dikenal luas sebagai pemasok kursi mobil untuk perusahaan-perusahaan otomotif terkemuka. Yang lebih mengejutkan, keputusan ini diambil hanya empat tahun setelah Recaro Automotive dijual oleh perusahaan Amerika, Adient, kepada sebuah perusahaan investasi swasta yang menjanjikan efisiensi dan proses pengambilan keputusan yang lebih cepat.

Selain itu, keterlambatan peluncuran model terbaru oleh pabrikan otomotif Inggris, Ineos Automotive, juga berkontribusi pada kemerosotan Recaro. Recaro memiliki perjanjian pemasok dengan Ineos, namun perusahaan milik Sir Jim Ratcliffe ini menunda peluncuran kedua model terbarunya, menambah tekanan pada kondisi finansial Recaro.